Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Buku Tobat Ibu

17 Mei 2020   05:15 Diperbarui: 17 Mei 2020   05:51 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wanita Tua (sumber gambar : https://www.dream.co.id)

Ibu kembali tersenyum. Tapi tanpa suara. Gerakan kepala ibu menjadi jawaban bagiku. Kubiarkan Ibu menyimak tausiyah di televisi. Akupun ikut menemani.

Lantunan ayat suci Alqur'an terdengar di pengeras suara masjid. Pertanda sesaat lagi tiba waktu berbuka. Istriku, juga Azam sudah berkumpul di ruang tengah. Mengikuti keseriusan ibu menatap layar televisi.

Perlahan, kubuka tas kerja. Mengeluarkan buku yang baru kubeli sebelum pulang. Namun gerakanku terlihat oleh ibu.

"Eh? Kau juga punya buku tobat?"

Tak sempat aku menjawab. Tangan ibu bergerak cepat membolak-balikkan isi buku. Mata Azam dan istriku, menatap ibu juga aku bergantian. Wajah ibu perlahan tertuju padaku. Mata teduh itu menatapku.

"Kenapa masih kosong? Sebagai pemimpin di rumah, kau seharusnya..."

Curup, 17.05.2020

Zaldychan

[ditulis untuk Kompasiana]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun