Kalimatku terhenti. Wajah ibu tiba-tiba berubah. Tak bersuara, segera melangkah menuju kamar. Kudengar suara pintu dikunci dari dalam.
***
"Ayaaah. Buku Nenek ketemu!"
Sambil berteriak, Azam berlari ke arahku, saat menjelang magrib aku pulang ke rumah. Wajahnya ceria, tangannya menggenggam Buku Ramadan. Istriku tersenyum, menyambutku di pintu rumah.
"Eits, bukan begitu! Azam membawa buku Nenek. Ternyata buku Azam terselip di bawah bantal, Mas!" Istriku meluruskan. Azam anggukan kepala, sambil memelukku. Kutatap wajah Azam.
"Azam minta maaf sama nenek, yuk?"
"Udah!"
"Anak pintar! Nenek mana?"
"Lagi nonton Aa Gym!"
Azam berlari ke dalam rumah. Istriku mengikuti langkahku ke ruang tengah, namun meneruskan langkah menuju dapur. Ibu sekilas menatapku sambil tersenyum, wajahnya kembali beralih ke televisi. Aku segera duduk di sebelah ibu.
"Ibu gak marah lagi, kan?"