Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Buku Tobat Ibu

17 Mei 2020   05:15 Diperbarui: 17 Mei 2020   05:51 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa Mas beli buku yang sama dengan Azam?"

"Adanya itu? Bukannya buku tobat Ibu, biasanya diberi sampul?"

"Iya. Tapi Azam juga ingin begitu!"

"Hah? Sampulnya juga sama?"

"Iya!"

***

Pukul tiga dini hari, adalah kebiasaan ibu untuk bangun, shalat tahajud dan mengaji. Kemudian keluar kamar menuju dapur untuk membuat teh hangat. Kebiasaan ibu setiap malam dan sudah bertahun-tahun. Apalagi di bulan Ramadan, sepenuhnya waktu ibu dihabiskan untuk beribadah.

Berbeda kali ini. kedua tangan ibu penuh. Tak hanya segelas teh hangat. Namun juga sepiring nasi. Kukira sekalian untuk ibu sahur. Kulihat wajah ibu terkejut, malihatku berdiri di pintu dapur. Namun ada senyuman tersaji untukku.

"Ibu udah tahajud?"

"Belum! Ibu baru bangun. Padahal, tadi tidurnya cepat!"

"Iya. Dari sudah maghrib tadi, ibu..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun