Pertama. Menggunakan mentega, ada yang tidak!
Nah, ini ukuran dasar awal versiku. Karena aku dibesarkan dengan lidah kampung, yang tak begitu akrab dengan adonan mentega. Maka kubedakan berdasarkan bahan baku itu. Ketiga jenis kue di atas menggunakan mentega.
Kedua. Rasanya, ada yang manis, ada juga yang asin.
Ini juga menjadi pembeda kue kering. Kalau nastar, cenderung manis karena selai nanas di dalamnya. Namun kalau kue keju, lebih cenderung terasa asin yang berasal dari rasa keju.
Ketiga. Dari cara memasaknya.
Ada kue kering yang masak menggunakan panggangan oven. Namun ada juga yang digoreng. Semua kue kering berbahan menteg, lebih dominan menggunakan oven. Berbeda dengan kue bawang atau culik gigi (aku gak tahu bahasa nasionalnya), yang mesti di goreng dulu.
Keempat. Tanpa bahan baku gandum dan sagu.
Bahan pokok kue kering menggunakan adonan bahan ini, tah? Namun ada juga yang terbebas dari "kekuasaan" bahan ini. semisal kripik pisang atau kacang tojin.
Demikian 4 kriteria menurut kelirumologiku tentang kue kering. Nah. Aku lanjut lagi cerita polling kue kering, ya?
Ini berdasarkan fakta lapangan. Karena kakak perempuanku, selain pengajar, khusus Ramadan juga berprofesi sebagai pembuet kue kering! Ahaaay...