Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hasil Polling Sementara, Nastar Masih di Puncak! Disusul Kastangel, Terus...

15 Mei 2020   20:16 Diperbarui: 15 Mei 2020   20:14 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nastar! Kue kering idola anak-anakku (Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi Zaldychan)

"Nastaaaaar!"

"Putri salju, Yah!"

"Kalau Uni, lebih suka Kastangel!"

"Lah, bilangnya kue keju!"

"Kasatngel itu, kue keju, Yah!"

"Oooh..."

Karena temanya polling kue kering. Maka kulakukan saja pada anakku. Keluarlah 3 jenis kue itu. Nastar, Putri salju dan Kastangel (kue keju).

Usai adu argumentasi ala anak-anak sambil menunggu waktu berbuka, maka diam-diam, kuambil saja kesimpulan. Jika dalam klasemen sementara kue kering, pada top level tetap dikuasai nastar, posisi kedua Kastangel, menyusul putri salju. Haha...

Aku kalah jauh urusan kue lebaran dibandingkan anak-anakku. Sebagai Ayah, aku tak terampil mengingat nama ataupun bentuk kue. Aku lebih memilih jadi penikmat setia.

Kastangel! aku bilangnya kue keju. Juga disukai anak-anakku (Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi Zaldychan)
Kastangel! aku bilangnya kue keju. Juga disukai anak-anakku (Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi Zaldychan)
4 Kriteria Khusus Membedakan Kue Kering, versiku!

Sebelum lanjut membahas polling kue kering. Aku memiliki kriteria khusus cara membedakan kue kering. Aku tulis, ya?

Pertama. Menggunakan mentega, ada yang tidak!

Nah, ini ukuran dasar awal versiku. Karena aku dibesarkan dengan lidah kampung, yang tak begitu akrab dengan adonan mentega. Maka kubedakan berdasarkan bahan baku itu. Ketiga jenis kue di atas menggunakan mentega.

Kedua. Rasanya, ada yang manis, ada juga yang asin.

Ini juga menjadi pembeda kue kering. Kalau nastar, cenderung manis karena selai nanas di dalamnya. Namun kalau kue keju, lebih cenderung terasa asin yang berasal dari rasa keju.

Ketiga. Dari cara memasaknya.

Ada kue kering yang masak menggunakan panggangan oven. Namun ada juga yang digoreng. Semua kue kering berbahan menteg, lebih dominan menggunakan oven. Berbeda dengan kue bawang atau culik gigi (aku gak tahu bahasa nasionalnya), yang mesti di goreng dulu.

Keempat. Tanpa bahan baku gandum dan sagu.

Bahan pokok kue kering menggunakan adonan bahan ini, tah? Namun ada juga yang terbebas dari "kekuasaan" bahan ini. semisal kripik pisang atau kacang tojin.

Demikian 4 kriteria menurut kelirumologiku tentang kue kering. Nah. Aku lanjut lagi cerita polling kue kering, ya?

Putri Salju! Kue yang bisa dinikmati tanpa perlu mengunyah! (Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi Zaldychan)
Putri Salju! Kue yang bisa dinikmati tanpa perlu mengunyah! (Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi Zaldychan)
Keraguan di Awal Ramadan (Sekelumit Kisah Kakak Perempuanku)

Ini berdasarkan fakta lapangan. Karena kakak perempuanku, selain pengajar, khusus Ramadan juga berprofesi sebagai pembuet kue kering! Ahaaay...

"Menurut Makdang, Uni buat kue, gak ya?"

"Buatlah! Kan sudah ada yang pesan?"

"Iya. Tapi..."

"Jangan kecewakan pelanggan. Mungkin, kurangi produksi aja!"

Ini percakapanku dengan kakak perempuanku. Ada keraguan, dengan situasi pandemi ini. Karena sudah puluhan tahun, Kakakku memiliki pelanggan yang lumayan banyak. Dan setiap tahun meningkat.

Pekerjanya? Mulai dari suami hingga keempat anak-anaknya. Bukan usaha rumahan semata, tapi dikelola professional. anak-anaknya akan mendapat THR (mirip gaji) sesuai porsi kerja yang sudah dilakukan. Omsetnya cukup untuk membeli pakaian baru serta keperluan rumah tangga lainnya.

Tak hanya Alasan corona. Dua anak tertua, karena sudah selesai kuliah, Ramadan tahun ini tak lagi bisa membantu. Keduanya sudah bekerja di Jakarta. Maka tenaga produksi pasti berkurang, malah terancam tak bisa mudik. Hiks...

Maka diputuskan hanya membuat 8 jenis kue kering. Tak melayani pesanan lain. Saat kutulis artikel ini. semua kue kering sudah sold out! Pada minggu ini hanya konsen menerima pesanan kue basah yaitu Browniest.

Saat kutanyakan, apakah kue kering yang banyak diminati? Ternyata, Nastar tetap tak tergoyahkan! Disusul Kastangel, kue satu dan kue keju. Krispy dan yang lain menyusul di peringkat bawah.

Susahnya, Nastar itu kan butuh nanas? Biasanya nulan rammadan, Curup bakal banjir Nanas dari Palembang. Tapi sekarang sepi di pasara, jikapun ada, harganya lumayan mahal. Kiramologiku menganggap, jejangan nanas salah satu yang terimbas lockdown!

Kembang Loyang, salah satu kue favoritku di masa kecil (sumber gambar : https://www.idntimes.com/)
Kembang Loyang, salah satu kue favoritku di masa kecil (sumber gambar : https://www.idntimes.com/)
Ayah Itu, Orang Tempo Doeloe!

Inilah, kalimat anak gadisku. Saat kujawab, kesukaanku adalah kue satu dan kue kembang Loyang buatan ibuku. Hiks...

Kue satu itu kue legenda lebaran versiku karena juga terlibat saat membuatnya. Karena tanpa mentega. Bahannya hanya tepung beras, parutan kelapa, gula pasir dan sedikit garam. Juga kembang Loyang, yang bisa memilih rasa manis atau pedas.  Pembuatannya simple, karena tinggal digoreng dengan cetakan khusus. Mirip-mirip membat rempeyek.

Sesungguhnya, ada satu lagi yang aku suka dan semestinya ada saat lebaran. Yaitu kerupuk ikan. Apatah lagi jika itu buatan Palembang! Maknyus!

Masalahnya, aku ragu. Kerupuk masuk kue kering atau tidak, ya? Haha...

Demikianlah! Selalu sehat buat semua..

Salam hangat, Namastee!

Curup, 15.05.2020
Zaldychan
[ditulis untuk Kompasiana]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun