Apakah permintaan maaf non-maaf itu benar? Aih, aku tak bisa jawab. Sila dimaknai berdasarkan nurani dan keyakinan diri. Ahaaay...
Permintaan maaf memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penghinaan, membebaskan diri dari rasa bersalah, menghapus hasrat balas dendam, hingga akhirnya mampu mengembalikan hubungan yang terlanjur rusak.
Namun, ada beberapa persyaratan "tak tertulis" yang mengiringi permintaan maaf tersebut. Semisal rasa malu, rasa bersalah, terhina jika tak meminta maaf serta kesederhanaan tindakan saat meminta maaf.
Eh, ada lagi! Tentu saja kemurahan hati dari orang yang tersinggung atau menjadi objek kesalahan, serta rasa hormat di antara para pihak, kan?
Terkadang, permintaan maaf membuka jendela perasaaan terdalam, yang mengiringi jantung interaksi antar manusia secara mendalam.
Sepakat? Maafkan aku, ya?
Semoga selalu sehat dan bahagia.
Namastee!
Curup, 22.04.2020
Zaldychan
[ditulis untuk Kompasiana]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H