Ketiga. Membiasakan di ranah Pendidikan dan Kebijakan. Aku menyambut baik, jika ada yang menggunakan bahasa pengantar, baik pada buku pelajaran di sekolah, atau guru menjelaskan di kelas sah-sah saja menggunakan bahasa ibu yang berlaku di daerah tersebut. Umumnya, kedekatan secara emosional dengan bahasa tuturan, akan membuat siswa antusias.
Sebelumnya, Ridwan Kamil (saat menjabat sebagai Walikota Bandung), di halaman facebook-nya setiap hari rabu menggunakan bahasa Sunda. Penulis Boy Chandra pun, mencoba komitmen menulis di twitter satu kali seminggu menggunakan bahasa Minang.
Jadi?
Walau penggunaan Bahasa Ibu, tak lagi menjadi penentu identitas pribadi seseorang. Kukira sudah seharusnya kita memiliki peran melestarikannya, kan? Tentu saja semampu kita.
Sepakat? Salaman!
Hayuk ikut meriahkan Hari Bahasa Ibu Internasional!
Curup, 21.02.2020
Zaldychan
[ditulis untuk Kompasiana]
Taman Baca:
1. Wikipedia 2. liputan6.com 3. Limbuk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H