Hal logis, jika ada kecemasan dan kekhawatiran orangtua, jika anaknya sakit, usai bermain hujan, kan?
Namun, kukira curang dan tak adil juga mengekang anak, hingga tak menikmati kebahagiaan masa kecilnya yang hanya sebentar itu. Dari beberapa literasi. Ternyata ada juga manfaat membiarkan anak bermain hujan. Â
- Menambah ilmu pengetahuan bagi anak. Semisal tentang asal mula hujan, tentang kilat atau petir, dampak negatif dari hujan jika buang sampah sembarangan yang dapat mengakibatkan banjir dan lain-lain.
- Merangsang kreatifitas. Seperti ragam jenis permainan yang dijelaskan di atas.
- Menciptakan bonding (ikatan intim) baik dengan teman sebaya, atau bahkan dengan orangtua. Jika orangtuanya juga ikutan menemani bermain hujan.
- Mengasah indera peraba dan pendengaran anak. Anak bisa merasakan  dan membedakan aneka jenis tetesan hujan, atau suara air hujan juga aroma udara saat hujan.
- Menstimulasi saraf motorik. Namanya bermain hujan, mesti bergerak, tah? Berlari, melompat atau  apapun bentuknya. Gerakan-gerakan itu bisa mematangkan saraf motorik anak.
Jadi? Kukira tak ada salahnya, sesekali membiarkan anak untuk menikmati masa kecilnya dengan bermain hujan, kan? Tentu saja, selain memperhatikan tentang kebersihan dan keamanan, juga tak keseringan.
Eh, lupa! Manfaat lain, usai bermain hujan. Anakku malamnya akan tidur nyenyak karena kelelahan. Dengan satu pesan terakhir, saat pulang ke rumah.
"Yah! Pas pulang nanti, Mampir beli bakso, ya?"
Aih. Bermain hujan, ternyata memacu rasa lapar dan nafsu jajan. Hiks...
Curup, 28.01.2020
Zaldychan
[ditulis untuk Kompasiana]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H