Sketsa I.
Malammu berakhir pahit?
Biarkan hati menyembuhkan luka-lukanya dengan perlahan. Merangkai bisikan-bisikan senja yang tak usai menawarkan kerinduan.
Menepi, melalui perenungan panjang dan lelah. Dan, tak perlu khawatir terlihat lemah!
Sketsa II.
Kau baik-baik saja?
Sebaiknya, kau telan kembali pertanyaan itu. Aku akan pergi menelusuri ruang-ruang sepi. Agar mampu menyembunyikan jeri.
Tak perlu kau tahu yang kurasakan saat itu berlaku. Sesungguhnya, pertanyaanmu adalah kegagalan untukku.
Sketsa III
Kau terluka?
Kau tak tahu? Luka hanya jeda di antara pertempuran ingin dan angan. Seperti perebutan kekuasaan antara iblis dan malaikat di sekujur badan.