Usulan Ragil, kembali membuat rapat senyap. Kades Amin dan semua mata yang hadir menatap wajah Ragil. Menunggu.Â
"Setiap warga dihimbau mengambil batu atau pasir dari sungai! Semampunya saja! Yang penting terlibat!"
Pertemuan berakhir. Semua wajah merasa puas karena menemukan jalan keluar. Kades Amin tersenyum. Juga Ragil.
***
Tiga tahun berlalu. Ragil telah menjadi Kepala Desa, menggantikan Kades Amin. Terjadi perubahan besar. Desa Dusun Sawah berkembang pesat. Setiap jam, pagi hingga malam hari, aneka kendaraan proyek hilir mudik memuat batu dan pasir.
Masyarakat tak lagi berminat menjadi petani. Hamparan sawah-sawah perlahan namun pasti beralih fungsi. Dari anak-anak hingga orangtua, sibuk di lokasi penambangan batu dan pasir.
Warga pendatang mulai menjadi penduduk desa. Tanah-tanah telah berubah kepemilikan dan berganti nama. Penduduk desa tak lagi saling mengenal. Sebagian pergi merantau, mencari atau melarikan diri dari perubahan.
***
Di sudut malam yang sepi. Di dalam musholla yang berdebu. Ditingkahi embusan angin yang mengajak aroma dari WC umum yang bau. Kades Amin, duduk di hamparan sajadah yang lusuh, persis di depan mihrab. Dengan wajah dan kedua tangan yang tengadah ke atas.
"Tuhan! Ampuni aku!"
Curup, 18. 12.2019
zaldychan