"Iya, Bang!"
"Jaga dirimu, ya?"
Tak bersuara, Agus memelukku. Hanya aku dan Agus yang masih bertahan. Enam anggota lainnya selalu berganti. Seiring kebutuhan pada jenis keahlian dan alasan penyegaran. Satu tahun penuh bekerja sama di ruang dan waktu yang sama. Adalah sebuah pawaban dari pelukan Agus untukku.
"Nyonya Besar, udah tahu?"
"Kan, bulan lalu kukirim surat?"
"Lah? Kenapa tak dijadikan kejutan?"
"Ada yang lebih spesial untuknya!"
Senyum penuh makna tersaji di sudut bibir Agus. Sekali lagi memelukku, dan anggukkan kepala. Wajahku memandang heli yang sudah menunggu.
"Doa terbaik untuk Abang!"
"Terima kasih!"
"Kemungkinan akan badai, Bang!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!