"Iya!"
"Ayah?"
"Ayah? Oh! Hamdallah sehat juga!"
"Kakak?"
"Sehat!"
"Bidan desa?"
"Hah?"
"Tukang jual paku? Mamang bakso? Sekretaris Desa? Pak Hansip? Anak tetangga..."
plak!pluk!plak!
Matamu hilang! Bersisa garis. Tawamu pecah. Tak lagi kau tahan. Tak kuhindar pukulanmu. Aku tertawa, dan kau segera diam. Menatap lurus padaku.
"Mas kenal Bidan Desa di Ketenong?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!