"Sebelum ke rumah. Nunik ke Masjid tadi!"
"Lah? Harusnya ketemu!"
"Kau lagi jadi juri!"
Aku kembali diam. Tahun lalu, kau kuminta menjadi juri tangkai lomba peragaan busana. Karena itu bidangmu. Dan kau tak bisa menolakku. Tapi menjadi yang pertama dan terakhir bagimu. Kau tak siap, berhadapan dengan serbuan tanya orang yang ingin tahu. Tentang kau dan aku.
Aku mengerti, kau tak temui aku. Jika memaksa diri, kau akan hadapi banyak mata. Aku tahu persis, cara itu bukan pilihanmu.
"Tapi, hanya dua hari!"
"Libur sekolah cuma segitu, Mak!"
"Bilang Nunik, mau bertemu Ayah!"
"Iya! Nik udah lama gak pulang!"
"Kau pernah bertemu Ayah Nunik?"
Aku terkejut. Setahuku, Amak takkan tanyakan itu. Sejak aku di Padang Panjang. Kuliah di Padang, hingga pulang ke Curup. Amak tahu kegiatanku, dari saudara atau temanku. Tak pernah bertanya langsung. Aku pun tak terbiasa, bercerita pada Amak. Apatah lagi tentangmu.