"Keluarga dari Curup, sudah berangkat, Mas!"
"Semua?"
"Iya!"
"Syukurlah."
Sebagai anak bungsu. Sejak tamat sekolah dasar. Kau hidup berpisah dengan Ayah dan Mamak. Di Curup, kau tinggal bersama saudaramu. Kemudian di Kota Bengkulu, dengan pamanmu. Dan selesaikan kuliah di Padang. Tanpa ada sanak saudara.
Kau diam menatapku. D imatamu, kau simpan sesuatu. Kuacak kepalamu. Aku segera berdiri. Kau terkejut, tak bergerak dari dudukmu. Kuraih tanganmu. Sedikit enggan, akhirnya kau berdiri.
"Mas..."
"Sarapan, yuk?"
Sesaat, kau terdiam menatapku. Anggukkan kepala. Kau ikuti langkahku. Tinggalkan Aula. Tanganmu kembali rengkuh lengan kiriku. Naluri menuntunku. Tak perlu kutanya sebab. Bersisian berjalan pelan. Keluar gerbang kampus. Seberangi jalan Labor. Masuki Warung Mak Itam. Disambut senyum One, sapaan akrab istri pemilik warung. Kukira berusia limapuluhan.
"Lama gak kesini, ya?"
"Haha..."