Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

NIK | "Just The Way I Am" [8]

18 September 2019   08:15 Diperbarui: 18 September 2019   08:25 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Kukira pagi itu, belum jam tujuh. Satu persatu, orang-orang keluar rumah. Mulai sibuk beraktivitas. Naluri perempuanmu, bergerak cepat. Melepas tanganmu dari lenganku. Aku tertawa. Bersisa cubitmu.

"Lah?"

"Gak!"

"Tadi katanya..."

Wajahmu memerah. Kau tundukkan kepala. Berjalan pelan di sisiku. Aku tertawa. Memasuki Gang Gurami. Kau dan aku, tak lagi bicara. Menikmati langkah kaki. Lalui pagi.

Langkahmu berhenti. Saat arah kaki ke kampus IKIP Padang. Aku terhenti. Tepat di hadapmu. Kau menatapku.

"Ke Kampus?"

"Iya!"

"Tapi.."

"Kenapa?"

"Nunik..."

Aku tertawa. Tak bicara. Lanjutkan langkah. Kau kutinggal. Beberapa mahasiswa memperhatikanmu. Tetiba, cubitmu hadir di pinggangku. Aku tertawa. Terburu kau samai langkahku.

"Mas mau sarapan di kantin?"

"Jam segini, buka?"

"Belum!"

"Ya udah! Anggap aja jalan pagi!"

Tak lagi bicara. Kau ikuti langkahku. Telusuri jalan beraspal. Masuki area kampus. Hingga sampai di ruang belajar Fakultas Teknik. Kulihat kantin masih kosong. Berbelok ke kanan. Aku berhenti dan duduk, di jembatan kecil menuju Pustaka IKIP.


Kampus sudah mulai ramai. Kau berdiri di dekatku. Tak banyak berubah. Kecuali lapangan tenis, berganti kolam renang. Sesekali, kutangkap berpasang mata ingin tahu. Melihatku saat lewati jembatan. Kau anggukkan kepala, sebagai isyarat.

"Kenapa?"

"Banyak yang..."

"Sejak kapan, gak boleh duduk di sini?"

"Maksud Nunik..."

"Aneh? Dari dulu, kan?"

"Mamas!"

Aku tahu. Akibat ulahku, kau jadi pusat perhatian. Aku tertawa. Kau tarik tanganku. Kuikuti inginmu.

"Besok acaranya dimana?"

"Aula! Tapi acara yudisium di lapangan fakultas!"

"Ke sana, yuk?"

"Hah! Kemana?"

"Aula itu, yang di pinggir jalan Labor, kan?"

"Iya!"

"Makan lontong tunjang, mau?"

"Warung Mak Itam?"

"Masih ada, kan?"

"Iya!"


Tak lagi perlu komando. Berdua telusuri jalanan kampus. Lewati kolam renang di sisi kiri. Dan lapangan bola di sisi kanan. Kau tersenyum.

"Mau sarapan atau jalan-jalan, Mas?"

"Kenapa?"

"Cuma ingin tahu!"

"Mas juga gak tahu!"


Tak perlu kujelaskan. Kau sudah mengerti. Nyaris enam bulan, terpisah ruang pun waktu. Kuingin habiskan pagi itu bersamamu. Sampai di aula. Aku langsung duduk di tangga. Agak ragu, kau ikuti. Duduk di sampingku.

Kau tundukkan wajahmu. Sadar jika aku menatapmu. Kubiarkan hening mengisi ruang antara kau dan aku. Kunikmati asap rokokku. Perlahan, kau angkat wajahmu menatapku.

"Tadi, Teteh yang nelpon!"

"Haha..."

"Kenapa?"

"Mas salah mantra!"

"Hah?"

"Terlalu cepat!"

"Apa?"

"Haha..."

"Mas!"

"Kan tadi Mas bilang! Sudah sarapan, Mas pasti tahu yang nelpon. Ini malah..."

"Iiih..."

"Haha..."

zaldychan

getmarried | amanoftheworld | justforyou | thosethreewords | justhewayiam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun