Aku tertawa. Tak bicara. Lanjutkan langkah. Kau kutinggal. Beberapa mahasiswa memperhatikanmu. Tetiba, cubitmu hadir di pinggangku. Aku tertawa. Terburu kau samai langkahku.
"Mas mau sarapan di kantin?"
"Jam segini, buka?"
"Belum!"
"Ya udah! Anggap aja jalan pagi!"
Tak lagi bicara. Kau ikuti langkahku. Telusuri jalan beraspal. Masuki area kampus. Hingga sampai di ruang belajar Fakultas Teknik. Kulihat kantin masih kosong. Berbelok ke kanan. Aku berhenti dan duduk, di jembatan kecil menuju Pustaka IKIP.
Kampus sudah mulai ramai. Kau berdiri di dekatku. Tak banyak berubah. Kecuali lapangan tenis, berganti kolam renang. Sesekali, kutangkap berpasang mata ingin tahu. Melihatku saat lewati jembatan. Kau anggukkan kepala, sebagai isyarat.
"Kenapa?"
"Banyak yang..."
"Sejak kapan, gak boleh duduk di sini?"
"Maksud Nunik..."