"Hallo?"
"Salam, Bu! Bisa bicara ke Nunik?"
"Oh! Udah ditunggu dari malam tadi! Sebentar, ya?"
Senyap di ujung telpon. Mesti menunggu. Aku berjanji padamu, jika tak jadi datang. Aku menelponmu malam. Pagi itu jum'at, lewati beberapa menit dari angka enam. Kudengar gagang telpon diangkat.
"Mas?"
"Iya!"
"Bilang Mas, nelpon tadi malam? Kenapa gak jadi? Padahal..."
Suaramu terputus. Letusanmu meluncur deras. Kurasa, ada emosi tertahan pada nada suaramu. Hening di ujung telpon.
"Nik?"
Masih senyap. Deru nafasmu terdengar. Sepagi itu, tangismu hadir karenaku.
"Hallo? Nunik?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!