"Nik?"
"Mas sehat, kan?"
Itu caramu. Berusaha mengubah alur bicara. Dari suaramu aku kenal nada itu. Tak lagi kukejar. Agar beningmu tak keluar. Kuikuti alurmu.
"Hamdallah! Sehat."
"Tadi Mas ngajar?"
"Gak!"
"Hah! Kenapa? Mas sakit? Bilangnya sehat? Lagi gak ada Jadual, ya? Atau ..."
"Haha..."
"Mas!"
Akh! Aku rindukan nada itu. Aku hafal raut wajahmu, jika berujar seperti itu. Kubayangkan saat itu. Kau tundukkan kepala. Wajahmu akan bersemu merah.
"Satu-satu, kalau nanya!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!