Aku terdiam. Rencana sudah disusun dari Curup. Sesaat, kau memandangku dalam diam. Kemudian tertunduk. Tak ada yang bisa kuujarkan. Aku harus bersyukur. Amak dan Abak bisa hadir saat wisuda. Kuanggukkan kepala.
"Amak mau ajak Nunik ke kampung!"
"Hah?"
"Bilang Nunik. Tanya padamu dulu..."
Aku menatapmu. Juga Amak dan Abak. Kau masih tundukkan wajahmu. Saat itu, aku ingin tahu benakmu. Aku mengerti kecamuk amuk rasamu. Kau tetap diam.
"Nik mau?"
Tak ada jawabmu. Perlahan, kau angkat wajahmu menatapku. Aku mengenal tatapan itu. Wajahku menghadap Amak.
"Nik ikut, Mak!"
"Lah? Nunik belum jawab, kan?"
"Sudah!"
"Belum!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!