"Gak dijemput?"
Itu Amak! Punya garis lurus. Perempuan harus dijemput. Aku terdiam sesaat. Kemudian berdiri. Berjalan menuju pintu.
"Kemana? Jemput Nunik?"
"Iya!"
"Pakai baju itu? Kenapa tidak..."
"Jemput di depan!"
Aku bergegas. Tinggalkan rumah. Aku tak ingin tahu reaksi amak. Kurasa terdiam. Sayup tawa pipinx kudengar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!