Skripsiku tak lagi bertebaran di meja. Sudah kau susun rapi, ke dalam kantong plastik. Kureguk kopi. Diam berfikir. Mencari cara alihkan alur bicara. Agar tak lagi ada beningmu.
"Mas.."
"Bentar! Lagi mikir!"
"Tentang?"
"Belum tahu! Kan masih mikir?"
"Iiih!"
"Mas jadi lupa!"
"Nik mau tanya. Tapi dijawab, ya?"
"Apa?"
"Wisuda nanti. Amak datang, kan?"
Aku terdiam. Suratku minggu lalu, belum dibalas. Tak bisa kujawab tanyamu. Kuhempas pelan asap rokokku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!