Ketiga, Meningkatkan Kapasitas Anak di Lingkungan Sekolah dan Rumah.
Peningkatan kapasitas bisa dilakukan dengan melestarikan kearifan lokal yang bersumber dari cerita turun temurun semisal smonge di Aceh, kontruksi rumah panggung, teriakan "Hidup Anak Adam" atau memukul alu dan antan pada beberapa daerah di jawa.
Belajar tentang Bencana sambil Bermain Bersama Anak.
Caranya? Kalau di sekolah dengan menonton aneka film tentang bahaya dan bencana, mengajak anak-anak membuat peta jalur evakuasi di sekolah. Menilai apa saja sumber bahaya yang ada di sekitar sekolah. Dan melibatkan guru-guru membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) sederhana tentang 7 jenis bahaya itu. Kemudian, disisipkan menjadi bahan ajar ke dalam aneka mata pelajaran.
Kalau di luar sekolah? Mengajak anak-anak bermain. Sambil membuat peta rawan bencana di sekitar rumah, membuat peta evakuasi. Terakhir melakukan simulasi dengan mengajak orangtua anak serta perangkat desa. Kembali dengan pertanyaan, jika terjadi bencana. Apa yang bisa anak-anak dan orangtua lakukan, agar tak terjadi banyak korban dan kerugian?Â
Di bawah ini, kubagikan link video singkat kegiatan Program CDASC di Rejang Lebong dan 3 area lain. Semoga berkenan.
Program tersebut dilakukan selama dua tahun. Dan berakhir pada penghujung 2008. Hingga kini, beberapa orang yang terlibat di program ini, masih terlibat aktif sebagai relawan. Malah sekarang sudah berada di lokasi Kabupaten Pandeglang Banten, akibat gempa yang terjadi pada senja tanggal 2 Agustus 2019 kemarin.
Aku pribadi percaya. Penanaman pengetahuan tentang risiko bencana sejak usia dini akan meningkatkan kesiapsiagaan bencana pada masyarakat. Mudah-mudahan, di lain waktu dan pada artikel lain. Akan kutuliskan tentang jenis bahaya serta manajemen risiko bencana. Semoga bisa.
Demikianlah, hanya untuk berbagi pengalaman. Hayuk salaman!
Curup, 04.08.2019
Zaldychan
[Ditulis untuk Kompasiana]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI