"Apa?"
"Gak jadi!"
"Kan, barusan bilang?"
"Hah! Mas keceplosan, ya?"
Plak!Pluk!Plak!
Tawamu pecah. Iringi pukulan tangan kanan dan kirimu. Aku sudah siap atas reaksi dan aksimu. Tak kuhindar. Pukulanmu berhenti, saat kuraih gelas berkopi. Kureguk sedikit. Tetiba aku memandangmu. Kau terkejut melihatku. Wajahmu berubah. Ada rasa khawatir.
"Kenapa, Mas?"
"Nik lupa?"
Gelas berkopi. Sudah berpindah tangan. Segera kau cicipi. Raut bingung hadir di wajahmu. Kau menatapku. Matamu ingin tahu. Aku menahan tawa.
"Terlalu manis?"
"Gak!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!