Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

NIK | "Unforgettable Moment" [12]

2 Juli 2019   08:15 Diperbarui: 2 Juli 2019   08:32 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Siang itu, hampir pukul satu. Sudah lewati waktu dzuhur. Tak ada tanda, kau ingin beranjak. Tiga jam. Di tempat yang sama. Duduk berdua.

"Mas..."

"Hah?"

"Nik tak akan melarang..."

"Lah, kenapa?"

"Mas pergi, selesai wisuda!"

"Haha..."

"Nik serius!"

"Doakan Mas, biar lancar ujian dulu!"

Aku tersenyum. Pelan, kuusap kepalamu. Kalimatmu terhenti. Kau menatapku, sesaat. Dan kau tundukkan wajahmu. Kuubah posisi dudukku, ke hadapmu. Kau angkat wajahmu. Namun tak menatapku.

"Nik tahu!"

"Tentang?"

"Mas tak lagi balas surat Nunik!"

"Eh!"

"Tak lagi datang setiap minggu ke rumah!"

"Mas..."

"Biar Nunik bersiap tanpa Mas, kan?"


Matamu menatapku. Kunikmati asap rokok. Dan diam menunggu. Setahun terakhir. Kulakukan caraku, seperti ucapanmu.

Kau mainkan jemarimu. Aku tahu, itu reaksimu. Kau lagi memilih kata yang tepat. Untuk kau ajukan padaku.

"Nik percaya. Mas tak akan..."

"Apa?"

"Kalau Mas..."

Kalimatmu, kau hentikan. Aku pun tahu. Kau tak terbiasa, ujarkan yang kau rasakan. Aku akan tahu inginmu, dari sikap atau suratmu. Tapi tidak dari mulutmu.


Tak bersuara. Perlahan, kubuka kembali buku besarmu. Kubentangkan di hadapmu. Terhampar tulisan tanganku tadi.

"Sudah baca ini, kan?"

"Iya!"

"Bantu Mas wujudkan ini. Nik, mau?"

Kutatap matamu. Suaraku pelan. Kau tahu nada itu. Sejenak kurasakan sunyi. Kau balas tatapanku. Tak bersuara. Kau anggukkan kepala.


"Mas sudah tentukan pilihan!"

"Nik..."

"Tak usah lagi tanya kenapa!"

"Mas..."

"Buktikan, kalau Mas tak salah memilih!"

"Tadi..."

"Mas tahu! Siapkan diri Nunik!"

"Nunik..."

"Mas juga akan lakukan itu. Jika mau hubungan ini, tak sebatas keinginan!"


Air mata. Adalah muara rasamu. Kalimatku akibatkan itu. Tak kau palingkan wajahmu dariku. Bening itu, lalui alurnya.

Aku mengerti. Kau ingin aku melihat tangismu. Kali kedua siang itu.

#Nik

#GetMarried #PowerofLove #BecauseofYou #SayLovewithLetter #LoveJustaintEnough #BorntoFight #ThereisaWay #SpeakYourMind

zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun