"Tentang?"
"Mas tak lagi balas surat Nunik!"
"Eh!"
"Tak lagi datang setiap minggu ke rumah!"
"Mas..."
"Biar Nunik bersiap tanpa Mas, kan?"
Matamu menatapku. Kunikmati asap rokok. Dan diam menunggu. Setahun terakhir. Kulakukan caraku, seperti ucapanmu.
Kau mainkan jemarimu. Aku tahu, itu reaksimu. Kau lagi memilih kata yang tepat. Untuk kau ajukan padaku.
"Nik percaya. Mas tak akan..."
"Apa?"
"Kalau Mas..."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!