"Hah?"
"Jadi belum beku!"
"Ya udah. Ditunggu dulu!"
"Iya. Sudah Nik dinginkan. Dengan air es!"
"Keren!"
"Anak kost, mana ada kulkas?"
"Cerdas!"
Kuajukan dua jempol. Kau tertawa. Itu salah satu jadi sebab. Aku memilihmu. Kau selalu selesaikan masalahmu dengan caramu. Walau aku tak pernah ujarkan itu padamu.
Kukira. Pagi minggu itu. akan cerah. Kau masih menatapku.
"Mas, tak apa Nunik bawa agar, kan?"
"Kenapa?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!