Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Wajah-wajah yang Tertempel di Gelas

14 April 2019   13:29 Diperbarui: 14 April 2019   14:42 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by. live.staticflickr.com

"Ta...Ta...Tadi..."

"Tadi apa? Gula dan kopi habis? Atau... "

Suara Danu yang meninggi, tiba-tiba terhenti. Matanya membeliak menatap gelas berkopi. Sesaat beralih pada helai kertas di atas meja. Tanpa suara, meraih gagang gelas. Danu bangkit dari duduknya. Berdiri di hadapan Imah yang menunduk. Tubuh Imah bergetar. Menanti ledakan amarah Danu.

"Tukar gelasnya, ya?"

Imah terkejut! Bukan amarah yang didengar. Tapi permintaan sopan penuh kelembutan. Gelas berkopi, masih di tangan Danu. Agak ragu, Imah menyambut gelas bertulis angka 16 tersebut. Belum beranjak dari kamar.

"Tapi, Tak ada gelas yang..."

"Aku tahu!"

"Makanya tadi lama. Bibi bingung! Kan gelas..."

"Pakai gelas peninggalan Bapak aja, ya?"

Danu tersenyum. Tertegun sejenak. Imah pelan anggukkan kepala, segera berbalik badan. Bukan menuju dapur, tapi kamar tidur Danu. Di kotak kecil dekat lemari baju. Gelas yang diinginkan Danu tersimpan.

17 April 2019 (11.55 WIB)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun