"Ta...Ta...Tadi..."
"Tadi apa? Gula dan kopi habis? Atau... "
Suara Danu yang meninggi, tiba-tiba terhenti. Matanya membeliak menatap gelas berkopi. Sesaat beralih pada helai kertas di atas meja. Tanpa suara, meraih gagang gelas. Danu bangkit dari duduknya. Berdiri di hadapan Imah yang menunduk. Tubuh Imah bergetar. Menanti ledakan amarah Danu.
"Tukar gelasnya, ya?"
Imah terkejut! Bukan amarah yang didengar. Tapi permintaan sopan penuh kelembutan. Gelas berkopi, masih di tangan Danu. Agak ragu, Imah menyambut gelas bertulis angka 16 tersebut. Belum beranjak dari kamar.
"Tapi, Tak ada gelas yang..."
"Aku tahu!"
"Makanya tadi lama. Bibi bingung! Kan gelas..."
"Pakai gelas peninggalan Bapak aja, ya?"
Danu tersenyum. Tertegun sejenak. Imah pelan anggukkan kepala, segera berbalik badan. Bukan menuju dapur, tapi kamar tidur Danu. Di kotak kecil dekat lemari baju. Gelas yang diinginkan Danu tersimpan.
17 April 2019 (11.55 WIB)