Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Amin dan Mantra Jari

27 Januari 2019   21:49 Diperbarui: 27 Januari 2019   22:12 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eh?"

"Dukun cilik itu, tiga kali memutari pohon beringin. Sambil menyanyikan mantra itu. Sesudah tiga putaran, dukun itu berdiri persis di bawah tangan sopir sayur itu. Sambil acungkan jempol! Tangan itu segera terlepas!"

Kau tahu? Tak lagi ada reaksiku. Lebih memilih diam. aku sadar, jika dibohongi emosiku tak terkendali. Tapi tak kulakukan. Amin satu-satunya temanku yang tersisa. Tawa Amin pecah. Wajah puas terpampang di wajahnya.

"Maaf, Bang! Cuma cerita. Daripada bengong nunggu penumpang?"

Kuabaikan ucapan Amin. Dari jauh, sosok Pak Ulek berjalan pelan menuju Pangkalan. Salah satu pelanggan tetap Pangkalan. Aku segera bangkit. Sesaat menatap Amin.

"Giliranku, kan?"

"Iya! Maaf, Bang! Tadi cuma..."

"Lupakanlah!"

"Siap, Bang!"

"Aku narik dulu!"

"Boleh bagi rokok lagi, Bang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun