Dan sekarang adalah waktunya untuk membahas Qailulah atau yang disebut dengan “Power Nap” dalam bahasa ilmiahnya. Qailulah sendiri jika diartikan secara etimologi berarti “tidur di pertengahan siang”.
Kata “Qailulah” diadopsi dari kata “qalil” yang mengandung makna sedikit dan “lillah” yang bermakna untuk Allah.
Kalimat ini mengandung implikasi “tidur (istirahat) sedikit untuk mendirikan shalat di waktu malam hari (qiyamul lail) untuk Allah Azza Wa Jalla. Jadi maksudnya, tidur siang sedikit agar terbangun pada malam hari untuk menunaikan shalat tahajud.
Jadi Power Nap dapat dikatakan sebagai Qailulah juga apabila diniatkan sebagai ibadah. Satu lagi, menurut hasil penelitian dari Sara C. Mednick, Ph.D., seorang ahli tidur dan penulis buku berjudul “Take a Nap! Change Your Life".
Ia mengatakan “Tidur siang (power nap) dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah kekurangan waktu tidur (saat tidur malam)”.
Tidak hanya itu, dia membubuhkan lagi di bukunya “Anda dapat mendapatkan manfaat luar biasa dari 15 sampai 20 menit tidur siang. Anda seperti mengatur ulang sistem, meningkatkan kesigapan dan performa motorik dalam tubuh. Itulah yang sebenarnya orang-orang perlu
kan untuk menghentikan kantuk dan mendapatkan dorongan energi".
Percaya atau tidak percaya ternyata kebiasaan power nap ini telah diterapkan terlebih dahulu sejak 14 abad yang lalu sebelum penelitian ini dilakukan dan menjadi sunnah Rasul yang alangkah lebih baiknya kita ikuti dalam keseharian kita.
Mengingat firman Allah pada Q.S Ali Imran ayat 31, jika kita benar-benar mencintai Allah, maka marilah kita mengikuti sunnah Rasulullah agar Allah mencintai kita dan mengampuni dosa-dosa kita.
Kita sudah membahas tentang power nap dari sudut pandang ilmiah maupun sudut pandang agama. Tunggu apalagi, mulai sekarang mari kita biasakan diri ini untuk tidur siang yang lebih efektif dan berpahala bagi kita bersama.
Tapi ada satu pesan dari saya untuk Anda yang ingin menjalankan "power nap" yaitu "jangan jadikan power nap ini alasan untuk molor bekerja!"