Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dampak yang Ditimbulkan oleh Orangtua yang Memiliki Trauma

19 Maret 2024   08:26 Diperbarui: 19 Maret 2024   12:34 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber. The girl refuses to meet by covering her face with her wrists crossed and her palms open in front/shutterstock.

Perlunya memahami dan menyadari bahwa kita memiliki banyak kekurangan dan memori negatif semasa kecil hingga kita bisa mengobati diri baru menikah dan memiliki anak agar tidak menyakiti generasi. Kita akan merasa kesulitan mengontrol alam bawah sadar karena 90 persen kejadian dalam hidup dikontrol oleh bawah sadar kita sendiri. Namanya juga bawah sadar, ia tidak bergerak dengan perintah tetapi berjalan secara otomatis.

Sebenarnya apa yang diinginkan alam bawah sadar kita? Hanya kata maaf dan kata sayang.

Emosi yang tersimpan di bawah sadar akan reda mendengar kata maaf dan kata sayang dari orang yang menyakiti. Namun kata maaf ini sulit keluar dari orang-orang yang dengan sengaja menyakiti, bila tidak ada hal yang menyakitkan tentu tidak ada yang namanya luka apalagi batin yang terluka yang berimbas pada masa depan dan kehidupan akhirat, obatnya hanyalah kata maaf dari orang yang bersangkutan.

Seperti kutipan hadis di bawah ini:

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

"Orang yang pernah menzalimi saudaranya dalam hal apa pun, maka hari ini ia wajib meminta agar perbuatan tersebut dihalalkan oleh saudaranya, sebelum datang hari saat tidak ada dinar dan dirham. Karena jika orang tersebut memiliki amal saleh, amalnya tersebut akan dikurangi untuk melunasi kezalimannya. Namun jika ia tidak memiliki amal saleh maka ditambahkan kepadanya dosa-dosa dari orang yang ia zalimi." (H.R. Bukhari, no. 2449).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun