Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Menjauh dari Wali Allah (Menitipkan Orangtua ke Panti Jompo)?

5 November 2021   08:34 Diperbarui: 5 November 2021   08:48 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merawat Ibu dengan Tangan Sendiri

Sebagai seorang manusia dan perempuan tentu juga mengalami proses kehamilan, melahirkan dan sama halnya dengan apa yang ibu kita alami. Hal ini tentunya membuat kita sadar akan hak seorang ibu dan kewajiban seorang anak, tidak hanya perempuan, tetapi para pria juga wajib menyadari bahwa ia adalah seorang anak yang berasal dari ibunya dan perlu menyadari bahwa orang tua bukanlah barang usang yang harus digeser ke tempat lain ketika telah tidak mampu melakukan apapun. 

Saya banyak melihat hal ini di daerah tertentu yang menjadikan seolah hal ini adalah tradisi dan enggan merawat orang tuanya yang telah jompo.

Seorang teman bercerita bahwa hidupnya sangat sulit dan menjual apapun tidak terlalu lancar dan sering disakiti pasangannya, lalu saya bertanya padanya mengenai ibu dan ayahnya. Ia mengatakan semua baik-baik saja dan apakah kamu sering membahagiakan ibumu?, kalau dengan uang belum bisa, hanya telpon saja itupun kalau bermimpi ibu dan ayahnya saja. 

Saya katakan padanya, seringlah bergurau dan membuat ibumu tertawa bahagia, dia bertanya kenapa begitu?, saya katakan padanya bila ia ingin bahagia bahagiakan ibunya, bila ia ingin rezeki, beri ibunya rezeki darinya walaupun saat itu kehidupannya sulit, bila ia ingin diperlancar urusan maka lancarkan semua urusan ibunya.

Apa yang terjadi pada teman saya tersebut?, lambat laun kehidupannya semakin meningkat, bahagia, mapan dan tenang. 

Sekarang ibunya telah tiada dan ia tetap berbuat baik kepada kerabat ibu dan ayahnya, memberikan apa yang ia bisa kepada mereka hingga sekarang teman tersebut lebih bahagia lagi karena membahagiakan orang banyak melalui kedua orang tuanya terlebih dahulu (terjadi hukum sebab akibat yang baik). 

Begitu mudahnya mendapatkan kebahagiaan hanya dengan menyayangi kedua orang tua layaknya kita ingin dibahagiakan, saya yakin kitapun tidak ingin dititipkan anak-anak kita di panti jompo ketika kita telah sangat tua nanti dan ingin dibahagiakan oleh anak-anak kita.

Bagaimana Agar Bersabar Merawat Orang Tua 

Bagi yang bekerja di luar rumah tentu tidak mudah mengatur waktu untuk merawat orang tua yang telah jompo apalagi telah menurun kesadarannya. Kita tetap membutuhkan bantuan seorang perawat lansia di rumah dan masih terpantau oleh orang di rumah. Namun bagi yang tidak bekerja di luar rumah tentu ia yang akan merawat ibu atau mertuanya tersebut dengan sepenuh hati.

Bisa melakukannya karena memahami prosesnya bahwa memang tidak mudah dengan segala keinginan orang yang telah lansia namun bila kita menyadari seperti itulah mereka merawat kita ketika kecil apakah kita masih bisa marah kepada orang tua kita ketika mereka memiliki banyak keinginan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun