Ekspektasi ini bersifat subjektif. Ketika penjual telah mengurai detail produk dan telah sesuai efek pencahayaan yang benar pada produk, Â namun tetap terjadi transaksi, maka ekspektasi ini sudah menjadi tanggung jawab pembeli.
Di-sinilah pentingnya mencanangkan budaya membaca dan ketelitian tersebut agar tidak merasa dirugikan dan jauh dari ekspektasi hanya dengan melihat gambar.Â
Ekpektasi ini terjadi ketika pembeli hanya tergiur dengan gambar dan bentuk saja. Teliti dalam membeli bermula dari membaca secara keseluruhan terlebih dahulu.
Kejujuran Penjual
Penjual yang jujur secara otomatis akan menambah omzet penjualannya. Ketika penjual mampu menempatkan diri sebagai pembeli maka penjual akan selalu jujur memberikan informasi yang sesuai dengan produk yang akan dijual.Â
Dan memprosesnya dengan baik tanpa ada yang tertinggal dengan mencheklist dan mengechek ulang barang yang akan keluar dari stock.
Sering terjadi barang yang tiba kepembeli hanya berupa dus dan isi kertas saja. Bila pembeli mengkonfirmasi kepada penjual, selalu mengelak dan marah-marah seolah mereka dituduh dan tidak diperlakukan dengan baik oleh pembeli.Â
Kejadian seperti ini tentu berdampak kepada reputasi dan menurunnya omzet penjual. Ketidakjujuran atau kejahilan dari pihak lain ini juga membawa dampak buruk kepada nama situs, tempat mereka bernaung.
Agar tidak terulang kejadian seperti ini, penjual perlu menyertakan detail produk pada kemasan yang tidak mengundang kejahilan dari pihak lain.Â
Kejujuran penjual sangat diutamakan dalam proses jual beli dan akan terjadi transaksi berulang bila para penjual menggunakan metode tersebut. Proses jual beli online terjadi karena asas kepercayaan.
Mempermudah Proses