Selagi tidak dikeluhkan tidak akan menjadi persoalan, namun mulai terjadi persoalan ketika menjalani hidup apa adanya namun terdapat banyak keluhan.
Mengapa penting membesarkan diri?, agar diri benar-benar menjadi besar. Bukankah kita semua memahami bahwa allah mengatakan didalam hadist qudsi "Aku mengikuti sangkaan hambaku".Â
Ketika kita benar-benar paham dengan hadist tersebut, maka kita akan menjaga pola pikir dan perkataan terutama terhadap diri sendiri.
Hidup Sudah Ada Yang mengatur
Kalimat ini sering dijadikan sandaran untuk orang-orang yang pasrah dengan keadaan. Benar, bahwa Allah yang mengatur segalanya, namun apakah uang, makanan, materi akan datang kedepan pintu rumah tanpa ada usaha dari manusianya sendiri?Â
Tentu dengan usaha. Minimal berbuat baik kepada orang lain, maka rezeki tersebut akan datang melalui orang tersebut atau dari orang lain.
Kalimat yang sudah terpatri di dalam bawah sadar ini membuat kita berjalan dengan lambat. Cenderung merasa tidak perlu membuat perubahan hidup, seolah tuhan pilih kasih.Â
Mungkin kita sering mengatakan "aku sudah ditakdirkan hidup seperti ini", "mereka kaya aku tidak", "mereka pintar aku tidak", dan masih banyak kalimat putus asa yang lainnya terucap di hati.
Kalimat ini membuat banyak kalimat keluhan mengerubungi pikiran, menjauhkan hati dari semangat dan menjadi putus asa atas rahmat Allah. Setiap kebiasaan akan membentuk memori dan sambungan neuron di dalam otak manusia. Perkataan memiliki kekuatan kepada tubuh dan dapat menjadikan perkataan tersebut kepada diri sendiri.
Seperti kutipan ayat berikut :
"sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri" (QS.Ar-rad:11).Â