Kutipan ayat tersebut menjelaskan bahwa manusia harus merubah hidupnya bila ingin mendapatkan hidup yang lebih baik. Namun perubahan tersebut tentu ada polanya yaitu merubah pola pikir dan perasaan.
Merasa Cukup
Hidup dengan pola sederhana memang baik sekali, merasa sudah cukup dengan kesederhanaan yang ada.Â
Namun terkadang kita hanya akan jadi penonton saja bagi orang-orang yang sukses secara jasmani dan rohaninya seperti (materi dan kebahagiaan hidup). Pada akhirnya kita hanya bisa mengatakan "itu hidup dia, kita jalani saja apa yang ada".
Mungkin bagi kita yang sendiri merasa sudah cukup. Namun bagaimana dengan anak, istri, orangtua yang ingin kita bahagiakan.Â
Tidak cukup hanya kebutuhan rohani saja, keperluan jasmaninya juga dibutuhkan. Anak butuh biaya sekolah, orangtua ingin diberangkatkan umroh dan haji, istri ingin memiliki usaha sendiri, dll.
Media kebahagiaan jasmani adalah materi dan uang. Tidak dipungkiri bahwa sehari-hari yang kita usahakan adalah uang, bekerja mencari nafkah untuk mendapatkan uang.Â
Namun sebenarnya bagaimana menentukan target hidup?. Cukup dengan niat yang kuat, catat waktu dan keinginannya, rubah pola pikir menjadi positif agar mudah mendapatkan kata-kata yang positif, empati dengan lingkungan dan banyak membantu oranglain yang membutuhkan , yakin dengan semua itu bahwa semua akan terwujud.
***
Setiap perbuatan baik dan niat baik akan kembali kepada dirinya sendiri. Menentukan target hidup agar hidup tidak mudah diprovokasi orang lain, mendapatkan yang diinginkan sesuai target tersebut dan tentunya menghasilkan kebahagian bagi orang tercinta.Â
Memiliki target hidup membuat hidup terasa lebih berguna dan bermanfaat.