Disampaikan oleh dr.Aisah Dahlan, CH, CHt, CM NNLP, Penyebab insecure: marah, takut, dan sedih. Pada saat ini batin mengalami masalah dan mempengaruhi hormon seseorang terutama adrenalin (hormon stress). Saat seseorang marah terjadi peningkatan hormon adrenalin 20-30 kali lipat.
Kolestrol menurun, jika hormon adrenalin meningkat maka akan menimbulkan pembentukan kolestrol dari LDL. Sehingga dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak, dapat menimbulkan gangguan jantung coroner, stroke, dll.Â
Pada saat manusia berpuasa menimbulkan suasana batin tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah sehingga menurunkan adrenalin (hormon stress).
Mengeluarkan Endhorpin, studi tentang puasa mengatakan bahwa tubuh memproduksi hormon endhorpin yang dapat membantu meningkatkan mood saat beraktifitas.Â
Namun efeknya tidak langsung terasa di hari pertama melainkan akan terjadi pada hari ketiga dan keempat. Sehingga tubuh lebih baik dalam mengontrol emosi.
Penurunan Glukosa,Terjadinya penurunan Glukosa dan berat badan. Peneliti universitas Teheran of medical sciences menyatakan bahwa berpuasa dapat menurunkan berat badan, indeks masa tubuh (BMI), glukosa, trigeliserida (TG), Kolestrol HDL dan LDL. Pada study tersebut menunjukan bahwa ketika berpuasa tubuh akan mulai mengurangi produksi glukosa dan mengendalikan kolestrol sehingga menurunkan berat badan. Â
Mengatasi Encok dan Nyeri Sendi, puasa meningkatkan sel Penetral alami di dalam tubuh. Peneliti menyebutkan bahwa adanya korelasi antara meningkatnya sel penetral sebagai pembasmi bakteri. Sehingga radang sendi (Rheumatoid arthritis) dan penyebab encok (asam urat berlebih) menjadi lebih baik dengan sendirinya.
Meningkatkan Kekebalan Tubuh, pada saat berpuasa terjadi peningkatan limfosit bahkan sampai 10 kali lipat dalam tubuh. Kondisi ini tentu dapat memberikan pengaruh yang besar untuk sistem kekebalan tubuh. Sehingga puasa dapat menjadi proteksi dari berbagai virus yang akan masuk kedalam tubuh.
Menjaga Pembuluh Darah, puasa melatih manusia untuk tidak berbohong, berkata kotor dan bertengkar. Saat berdusta, berkata kotor dan bertengkar, limbik sistem mengeluarkan banyak neurotransmitter. Sifat neurotransmitter tersebut merusak dan mempengaruhi sistem tubuh lainnya secara negatif.
Akibatnya jantung berdetak kencang, tensi naik dan nafas tersengal. Bila kondisi tersebut terjadi berulang dan dalam jangka lama akan merusak kualitas pembuluh darah manusia (sel endotel). Sehingga berisiko timbulnya beberapa penyakit seperti stroke, jantung coroner dan lainnya.
Hubungan Ibadah dengan psikis manusia