Mohon tunggu...
Seiri
Seiri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi S1 Akuntansi Universitas Mercu Buana

Nama : Seiri NIM : 43222010166 No. Absen : 35 Dosen Pengampu : Prof Dr. Apollo, M.Si.AK

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB-1 Menggali Potensi Diri dan Menerapkan Berpikir Positif Serta Komunikasi Efektif

9 Oktober 2023   01:16 Diperbarui: 9 Oktober 2023   01:17 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://gerejabonoharjo.net/?p=1336

https://gerejabonoharjo.net/?p=1336
https://gerejabonoharjo.net/?p=1336

A. Berpikir positif

1. Pengertian berpikir positif

Menurut Najati (2005), kemampuan berpikir manusia akan membantu orang belajar, meneliti berbagai peristiwa, menarik kesimpulan dengan metode induktif dan menarik kesimpulan dengan metode deduktif. Dengan kemampuan kontemplasi tersebut, Allah mempercayakan tugas kepada manusia untuk menjalankan tugas khilafah di muka bumi.

Tujuan refleksi adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini bermula dari suatu pemikiran, menjadi suatu kemungkinan, menjadi tujuan, menimbulkan tindakan dan menjadi kenyataan (Elfiky, 2012). Wundt dan James (dalam Walgito, 1986) menambahkan bahwa penting untuk mempelajari proses berpikir karena merupakan salah satu cara manusia menciptakan strategi pemecahan masalah.

Abraham (2004) menjelaskan berpikir sebagai tindakan pikiran manusia untuk menciptakan pikiran. Pikiran yang dihasilkan bisa positif atau negatif. Berpikir positif mengarah pada perilaku pemecahan masalah, sedangkan berpikir negatif diungkapkan sebagai alasan untuk tidak menghindari perilaku pemecahan masalah. Orang yang berpikiran negatif akan tampak pesimis sedangkan orang yang berpikir positif akan tampak optimis dalam hidupnya.

Demikian pula Elfiky (2012) menjelaskan bahwa berpikir positif merupakan sumber kekuatan dan sumber yang bebas. Dikatakan sebagai sumber kekuatan karena dapat membantu seseorang memikirkan solusi hingga mencapainya, sehingga seseorang menjadi lebih mampu, lebih percaya diri, dan lebih kuat. Dikatakan sebagai sumber kebebasan karena dapat membebaskan seseorang dari kungkungan pikiran negatif dan dampak fisiknya.

Menurut Andrea, berpikir positif juga diartikan sebagai sikap mental yang mencakup proses memadukan pikiran, kata-kata, dan gambaran yang membangun untuk mengembangkan pikiran. Dengan demikian, pikiran positif akan mendatangkan kebahagiaan, kegembiraan, kesehatan dan kesuksesan dalam setiap situasi dan tindakan (Andrea, 2011).

Berdasarkan beberapa konsep berpikir positif di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir positif adalah kemampuan seseorang dalam berpikir dengan fokus pada hal-hal positif dan menggunakan bahasa positif dalam mengungkapkan pikiran.Pikiran saya adalah untuk menciptakan kedamaian dan kebahagiaan bagi manusia dalam hidup. 

2. Aspek berpikir positif

Berpikir positif sebagaimana dijelaskan oleh beberapa ahli di atas dapat menimbulkan kebahagiaan, optimisme, ketenangan dan semangat hidup dalam diri seseorang. Oleh karena itu, hendaknya seseorang selalu mengamalkan dan memelihara cara berpikir positif ini dalam hidupnya. Menurut Albrecht (1992), berpikir positif mempunyai empat aspek, yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun