Mohon tunggu...
zainul Rifqi
zainul Rifqi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Contoh Pembuangan Limbah Plastik yang Benar

2 Juli 2024   07:20 Diperbarui: 2 Juli 2024   12:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

CONTOH PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK YANG BENAR

Diusulkan Oleh:

MOCH ZAINUL RIFQI

200531100179

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2024

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Sampah menjadi salah satu penyebab pencemaran lingkungan, antara lain pencemaran udara, pencemaran tanah dan pencemaran air (Puspita Dewi, 2017). Salah satunya adalah sampah kemasan plastik yang banyak digunakan oleh masyarakat dan tidak terurai secara alami (Yusnita et al., 2021). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menganggap masalah sampah ini memprihatinkan.

Dikatakan bahwa, wilayah di Asia Timur dan Pasifik, sampah terbanyak adalah sampah plastik dengan 53,1%, sampah terbanyak kedua adalah kertas dan karton. Pembuangan dan pengolahan limbah di Asia Timur dan Pasifik adalah TPA (tidak ditentukan) adalah 45,6%, dan tidak ada dua insinerasi, pengomposan sekitar 0,01%. 

Di Indonesia pembuangan dan pengolahan sampah adalah pembuangan akhir- open dumping, di Indonesia terdapat sekitar 460 TPA. Indonesia bahkan menjadi negara terbesar kedua di dunia yang membuang sampah plastik ke laut setelah China. Indonesia membuang 187,2 juta ton sampah plastik ke laut, menempati urutan kedua di dunia setelah China sebesar 262,9 juta ton.

Pertumbuhan volume sampah padat di Indonesia telah diprediksi sekitar 285 juta pada tahun 2025 yang disebabkan terjadinya peningkatan jumlah penduduk. Para cendekiawan mencatat beberapa faktor pendorong terjadinya peningkatan volume sampah seperti pertumbuhan penduduk, proses perpindahan penduduk antar wilayah di Indonesia (Prajati et al. 2017).

Secara garis besar terdapat beberapa model dalam pengelolaan sampah di Indonesia, seperti penghimpunan, pemindahan, penanganan dan penyisihan baik di tingkat TPS maupun TPA. Model lainnya yang juga diaplikasikan dalam penyelesaian masalah limbah padat yaitu menggunakan metode 3R yakni reduce (pemakaian), reuse (pemakaian ulang), dan recycle (pendaur ulang) dalam kehidupan sehari-hari (Yusnita et al., 2021).

B.Tujuan Penelitian

1.Mempelajari jenis plastik dan cara terbaik untuk membuangnya.

2.Mencari cara untuk mengurangi dampak buruk plastik pada lingkungan.

3.Mendidik masyarakat tentang cara membuang plastik dengan benar.

C.Manfaat Penelitian

1.Membantu mengurangi pencemaran plastik.

2.Melindungi lingkungan.

3.Menjaga kesehatan manusia.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Sampah Plastik di Surabaya

Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya berhasil menekan konsumsi sampah plastik sebanyak dua ton per-hari. Upaya itu tak lepas dari Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 16 tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik pada 9 Maret 2022. Kontribusi pengurangan konsumsi sampah plastik tersebut didominasi oleh toko swalayan dan pasar modern.

Dalam setahun, jumlah sampah plastik di Kota Surabaya mencapai 111 ribu ton. Mulai hari ini, Pemkot Surabaya resmi melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai. Sampah plastik ini didapat melalui studi yang dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Sejak April 2022 penggunaan kantong plastik mulai dibatasi. Warga secara bertahap beralih ke kantong ramah lingkungan. Sampah berkurang hingga 1,5--2 ton per hari. Kebijakan itu dinilai berhasil hanya pada kategori tempat, seperti pusat perbelanjaan, toko swalayan, restoran, dan pasar rakyat.

B.Dampak Negatif Sampah Plastik Terhadap Lingkungan Dan Kesehatan Manusia

Selain banyak digunakan oleh masyarakat, ternyata plastik juga sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Beberapa waktu lalu satu ekor ikan paus jenis Physeter Macrocephalus di wilayah laut Pulau Kapota, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara dan tiga ekor penyu di wilayah laut Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara ditemukan mati oleh masyarakat nelayan yang tinggal di sekitar kepulauan tersebut.

Matinya mahluk hidup yang amat dilindungi oleh undang-undang ini karena dalam perutnya tertelan plastik yang tidak bisa dicerna secara sempurna. Hal ini membuka mata kita bahwa plastik tidak bisa diurai oleh air laut, dan sangat berbahaya bagi mahluk hidup yang ada di laut karena sudah banyak di buang masyarakat ke laut dalam berbagai bentuk dan jenis sampah plastic (Qodriyatun, 2018).

Sampah yang tidak dikelola dengan tepat akan menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat. Penyakit berbahaya yang dapat timbul akibat sampah diantaranya adalah diare, DBD, tifus, dan lain sebagainya. Masalah lingkungan yang juga timbul akibat sampah adalah pencemaran udara melalui bau yang mengganggu pernapasan dan pencemaran air yang berasal dari lindi hasil timbulan sampah yang masuk ke tanah sehingga mencemari air tanah dan/atau sumber air disekitarnya.

C.Jenis-jenis plastik

Berdasarkan sifat-sifat fisik yang dimiliki, plastik digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu:

1.Thermoplastics adalah bahan plastik yang dapat didaur ulang, memiliki sifat plastis yaitu jika dipanaskan pada suhu tertentu akan meleleh dan tidak mengalami peru- bahan susunan kimia, selanjutnya dapat dicetak menjadi bentuk lain dan kembali mengeras pada suhu kamar (reversible), contohnya: PS, PE, PP, nylon, PVC, SAN, PET, ABS, PC, LDPE, HDPE dan lain-lain.

2.Thermosets adalah bahan plastik yang jika telah dibuat dalam bentuk padat, tidak dapat dilelehkan kembali dengan cara dipanaskan (hanya dapat dibentuk sekali saja). Jika dipanaskan akan mengeras dan menjadi arang. Umumnya jenis plastik ini digunakan pada usaha otomotif, elektronik dan konstruksi yang membutuhkan stabili- tas dan kekuatan plastik. 

Jenis plastik ini tidak bisa didaur ulang atau dibentuk lagi dengan pemanasan ulang karena dapatmenyebabkan kerusakan pada molekul- molekulnya, contohnya: melamin, plastik multilayer, alkid, epoksi, ester, melamin formaldehida, fenolik formaldehida, silikon, urea formaldehida, poliuretan, plastik metalisasi, dan jenis lain.

Berdasarkan jenis produknya, plastik di- golongkan menjadi 6 yaitu High Density Polyeth- ylene (HDPE), Low Density Polyethylene (LDPE), Polypropylene (PP), Polyvinyl Chloride (PVC), Polystyrene (PS) and Polyethylene Terephthalate (PET) (Hartulistiyoso et al., 2015).

BAB III

METODE

Berikut ini metode penelitian yang dapat digunakan pada penelitian contoh pembuangan limbah plastik yang benar:

1.Studi Kasus:

Metode: Peneliti memilih satu atau beberapa kasus spesifik untuk dianalisis secara mendalam. Hal ini dapat dilakukan dengan mewawancarai individu, mengamati perilaku, atau mengumpulkan data dari berbagai sumber.

2.Survei:

Metode: Peneliti mengumpulkan data dari sejumlah besar sampel populasi melalui kuesioner atau wawancara. Data ini kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam perilaku pembuangan sampah plastik.

3.Analisis Data Sekunder:

Metode: Peneliti memanfaatkan data yang sudah ada, seperti data sensus, laporan pemerintah, atau studi sebelumnya, untuk mempelajari contoh pembuangan limbah plastik yang benar.

BAB IV

PEMBAHASAN

Sampah plastik telah menjadi momok bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Sifatnya yang sulit terurai dan penumpukannya yang masif membawa dampak buruk bagi ekosistem dan kelangsungan hidup makhluk hidup. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara pembuangan limbah plastik yang benar untuk meminimalisir dampak negatifnya.

Berikut adalah langkah-langkah pembuangan limbah plastik yang benar:

1.Pilah Sampah Plastik: Pisahkan sampah plastik dari jenis sampah lainnya seperti organik, kaca, dan logam. Hal ini memudahkan proses daur ulang dan pengolahan sampah. Gunakan tempat sampah yang berbeda untuk menampung sampah plastik.

2.Bersihkan Sampah Plastik: Bersihkan sisa makanan, minuman, atau bahan lain yang menempel pada sampah plastik. Sampah plastik yang kotor dapat mencemari material lain saat didaur ulang.

3.Keringkan Sampah Plastik: Pastikan sampah plastik kering sebelum dibuang atau didaur ulang. Sampah plastik yang basah dapat menimbulkan jamur dan bakteri.

4.Buang Sampah Plastik pada Tempatnya: Buanglah sampah plastik pada tempat sampah yang disediakan, baik di rumah, tempat umum, maupun TPS (Tempat Pembuangan Sampah). Hindari membuang sampah plastik sembarangan, di sungai, laut, atau di tempat lain yang tidak semestinya.

5.Daur Ulang Sampah Plastik: Jika memungkinkan, pilahlah sampah plastik sesuai dengan jenisnya untuk memudahkan proses daur ulang. Serahkan sampah plastik yang dapat didaur ulang kepada bank sampah atau lembaga daur ulang terpercaya. Daur ulang plastik membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan memberikan nilai tambah bagi sampah plastik.

DAFTAR PUSTAKA

Hartulistiyoso, E., Sigiro, F. A. P. A. G., & Yulian- to, M. (2015). Temperature Distribution. of the Plastics Pyrolysis Process to Pro- duce Fuel at Temperature distribution of the plastics Pyrolysis process to produce fuel at 450 o C. Procedia Environmental Sciences, 234-241. https://doi.org/10.1016/ jproenv.2015.07.030

Prajati G, Padmi T and Rahardyan B. (2017). The influences of economic and demographic factors to the waste management in big cities of Indonesia (case study: capital cities of Java and Sumatera Provinces) projection of big cities waste management and cost based on economic and demographic factors in Indonesia [Proceeding). The International Conference on Environtment and Technology 97.

Puspita Dewi, R. (2017). Studi Potensi Pemanfaatan Sampah Organik Tpa Banyuurip Tegalrejo Sebagai Salah Satu Sumber Energi. Jurnal Teknik Mesin, 6(3), 155. Https://Doi.Org/10.22441/Jtm.V6i3.1965

Qodriyatun, Sri Nurhayati. (2018). Sampah Plastik: Dampaknya terhadap Pariwisata dan Solusi. Info Singkat, Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis 10 (23) 124-132.

Yusnita, T., Muslikhah, F. P., & Harahap, M. A. (2021). Edukasi Pengelolaan Sampah Plastik Dari Rumah Tangga Menjadi Ecobrick, El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun