Ada banyak momen yang dilewati begitu saja dalam hidup pekerja. Beberapa kawan menggunakannya untuk istirahat makan siang, sekedar ngobrol, dan menghabiskan dua batang rokok. Namun karena dilalui tanpa permenungan-permenungan yang dalam atas rutinitas keseharian, maka momen itu kehilangan makna. Dan hanya menjadi sekedar aktifitas menghilangkan penat.
Dalam Sein Un Zeit (Ada dan Waktu), Martin Heidegger kembali mengingatkan bahwa Dasein selalu tenggelam dalam keseharian sekaligus menemukan kesadaran. Sadar sekaligus tenggelam. Dalam rutinitas pekerjaan berarti bekerja sekaligus merenung. Ibarat seorang yang menyelam di kolam air keseharian, lalu untuk sekali waktu ia naik ke permukaan sejenak menghirup udara.
Walaupun menghindari rutinitas pekerjaan itu sulit bagi pekerja sebagaimana peringatan Heidegger di atas. Tapi lewat jeda eksistensial seorang pekerja bisa menemukan kesadaran. Dia bisa memiliki waktu untuk setidaknya menghirup udara 'kesadaran' sebelum kembali tenggelam.
Sedangkan momen yang dilewati tanpa permenungan bukan bagian dari jeda eksistensial yang saya maksud. Justru sebaliknya, itu adalah upaya bunuh diri dan tenggelam ke dasar kolam keseharian selama-lamanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI