Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menanti Busway Jurusan Thamrin City

21 Februari 2017   08:24 Diperbarui: 25 Maret 2018   20:29 9796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Dulu, waktu dia masih Cipta masih menjabat Kepala Seksi --jabatan dibawah Kepala Bagian-- dia rajin telepon saya. Dia selalu panggil saya ke kantornya. Selalu mengajak saya ngopi di Mal dekat kantornya. Tentu bersama dengan pimpinannya, yang juga teman saya itu, yang kini berada dalam perlananan ke Jakarta 

     Sekarang? Hehehe...menghubunginya saja lewat handphone begitu susahnya. Begitulah si Cipta ini. Saya sabar sajalah!

     Sembari memelihara sabar, saya menanti busway. Kali ini saya akan kembali ke jalur yang telah saya lewat tadi. Lalu saya bertanya ke petugas di loket tiket, “Busway jurusan Thamrin City yang mana, Mbak?”

     Dia menggeleng, “Nggak ada, Mas. Kalau mau ke Thamcit, naik yang dari Ragunan. Turun di Dukuh Atas. Lanjut lagi, naik yang dari Blok M, turun di Tosari. Tinggal jalan kaki aja, Pak,” jelasnya.

     Saya menepuk jidat sendiri. Bodoh sekali pertanyaan saya barusan. Saya juga sudah tahu! batin saya dongkol. Kedongkolan yang membuat saya tak peduli lagi, hingga saya nyaris lupa bahwa saya telah sukses duduk di atas busway jurusan Monas, di dekat seorang pemuda dekil dengan bau badan yang tak sedap.

     Saya turun di halte Sarinah, ketika hujan masih tetap mengguyur bumi. Mungkin segelas cokelat hangat di Mc Cafe, akan jadi sebuah kenikmatan tersendiri bagi saya sembari menanti sang kekasih pulang  dari Thamrin City.  Di situ saya akan menelponnya, bahwa saya menunggu di lantai dua Mc Cafe. 

     Namun begitu tiba di Mc Cafe, hati saya tersentak. Rupanya Luna sudah berada di situ bersama seseorang yang saya kenal baik. Seorang yang membuat dada saya tiba-tiba bergetar. Dia bernama Cipta Sirapin, pejabat kepala bagian di kantor yang tadi akan saya datangi di kawasan Kuningan.

     Sialan, kini betul-betul tak ada busway jurusan Thamrin City.***

halte-sarinah-5a925ff2dd0fa82c425ffb52.jpg
halte-sarinah-5a925ff2dd0fa82c425ffb52.jpg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun