Mohon tunggu...
Zainal Abidin El Hanifa
Zainal Abidin El Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

saya saat ini sedang menempuh jenjang perguruan tinggi di Yogyakarta dan sedang mencoba untuk menulis di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kemajuan Peradaban Yunani: dari Pemerintahan sampai Arsitektur

4 Juli 2023   12:15 Diperbarui: 4 Juli 2023   14:09 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sourch: via julianraxworthy.org

Bangsa-bangsa yang hidup di Yunani sejatinya memberikan sumbangsih yang besar terhadap perkembangan peradaban di berbagai bidang. 

Kemajuan yang dihasilkansebagian dihasilkan dariinovasi sendiri, akan tetapi sebagian juga merupakan hasil dari modifikasi atas peradaban yang mereka temukan ketika berinteraksi dengan bangsa lain. 

Berikut ini beberapa kemajuan yang dimiliki Bangsa Yunani di berbagai bidang:

Sebelum era Klasik pola pemerintahan yang terdapat di Yunani adalah kerajaan. Pola pemerintahannya banyak terpengaruh oleh bangsa-bangsa kuno lainnya. 

Mereka memusatkan pemerintahan di Istana-Istana. Memasuki masa Hellenis, terdapat perubahan dalam pola pemerintahan. Semakin banyaknya bangsa yang mendiami wilayah Yunani serta polarisasi yang terpisah-pisah membuat sistem pemerintahan setiap wilayah berbeda beda. 

Sehingga ini kemudian disebut dengan sistem Negara Kota. Jika dilihat dari pemerintahan Athena dan Sparta tentu memiliki perbedaan. Athena menerapkan sistem Demokratis, yang mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. 

Sedangkan Sparta mengadopsi sistem otoriter. Yang mana setiap orang tunduk pada sebuah Yuridis Hukum tak tertulis. Sedangkan dalam hal badan pemerintahan mereka memiliki persamaan, yakni dibentuknya kabinet-kabinet, badan pembuat undang-undang, serta adanya pengawasan pelaksanaan hukum yang dilakukan oleh rakyat sendiri.

  • Kepercayaan dan Mitologi

Penghuni awal semenanjung Balkan awalnya menganut kepercayaan kepada roh-roh alam (animisme). Pada perkembangan selanjutnya mereka mulai memberikan perwujudan roh tersebut dengan membuat patung berbentuk selayaknya manusia. 

Mereka percaya bahwa para dewa tinggal di bukit Olympus dengan dipimpin oleh Zeus. Sebagai pemimpin para dewa, Zeus kemudian dibuatkan kuil khusus penyembahan di bukit Olympus.

Sourch: Marie-Lan Nguyen via kompas.com
Sourch: Marie-Lan Nguyen via kompas.com

Dewa yang digambarkan memiliki sifat dan fisik yang sama dengan manusia. Di antara mereka memiliki sifat yang baik dan buruk, jenis kelamin, serta terkadang melakukan peperangan. 

Pengkarakteran Dewa-Dewa pada dasarnya disesuaikan dengan kondisi sosial masyarakat setempat. Misalnya Apollo sebagai dewa kesenian dan matahari, Athena sebagai dewi kearifan dan kebijaksanaan, Artemis sebagai dewi Bulan dan Pemburu, Hades sebagai dewa Alam Bawah, dan sebagainya. 

Dalam hal peribadatan, orang Yunani tidak banyak membangun kuil-kuil, mereka hanya membuat altar dengan tokoh pendeta yang berasal dari golongan perempuan.

Majunya sebuah peradaban tidak lepas dari berkembangnya prekonomian. Perekonomian sangat bergantung pada topografi wilayah yang didiami. Wilayah Yunani yang dipenuhi pegunungan dan tebing terjal membuat sektor pertanian tidak berkembang. 

Di sisi lain, wilayah yang dipenuhi pulau dan tanjung mendukung adanya sistem perdagangan baik antar pulau maupun antar benua. 

Bangsa Minoa dan Mycenae sama-sama menggantungkan hidup mereka melalui perdagangan. Komoditi seperti tembikar, perhiasan, logam, dan tekstil merupakan barang yang rutin dibeli oleh orang-orang Sumeria dan Mesir.

Konstruksi tanah yang kering di wilayah Athena sehingga produksi kerajinan tanah liat menjadi suatu hal yang menguntungkan. Maka sektor perdagangan dan industri menjadi penunjang perekonomian masyarakat Athena. 

Akan tetapi,  di wilayah Peloponesia justru memiliki wilayah yang subur, maka tidak heran jika masyarakat di sana banyak menjadikan hasil ladang dan perkebunan sebagai komoditas perdagangan. 

Dari beberapa pemaparan di atas, maka dapat disimpulan bahwa perdagangan menjadi penyumbang terbesar dalam peningkatan perekonomian masyarakat Yunani.

  • Filsafat

Fisafat Yunani pertama kali muncul sekitar abad ke-6 SM. Filsafat muncul karena adanya dorongan untuk mengetahui mengenai rahasia alam semesta. Kata philosopos pertama kali diperkenalkan oleh phytagoras dan menjadi kata yang popular sejak dipakai oleh Socrates dan juga Plato. 

Filsafat bersumber dari upacara-upacara keagamaan yang pada saat itu harus menumbalkan manusia. Jadi perkembangan fisafat waktu itu ingin mengetahui rahasia-rahasia dari upacara keagamaan dan korban yang dilakukan. Inti dari filsafat ini adalah menyikap tabir rahasia alam semesta dan isinya. 

Filsuf generasi pertama membahas mengenai konsep alam semesta, mereka adalah Thales, Anaximandros, serta Anaximenes.

Patung Plato, Socrates, dan Aristoteles, sourch: https://nalarpolitik.com/gang-three-socrates-plato-dan-aristoteles/
Patung Plato, Socrates, dan Aristoteles, sourch: https://nalarpolitik.com/gang-three-socrates-plato-dan-aristoteles/

Sedangkan filsuf yang banyak dikenal peradaban saat ini seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles muncul pada abad ke 5-4 SM. 

Pada periode ini, fokus bahasan filsafat yakni mengenai manusia secara khusus, hal ini dikarenakan alam tidak memberikan penjelasan yang cukup mengenai manusia. 

Socrates memiliki ajaran mengenai ilmu kebajikan dengan berdasar pada logika berfikir. Ajaran-ajaranya tidak ditulis sendiri, akan tetapi murid-muridnyalah yang banyak mempublikasikan karya Socrates. 

Selanjutnya adalah Plato, ia terkenal dengan falsafah ketatanegaraan dan undang-undang. Sedangkan muridnya yakni Aristoteles memiliki pengajaran mengenai ilmu biologi. 

Ekspansi yang dilakukan Aleksander ke beberapa tempat seperti India, Persia, dan Mesir secara tidak langsung membawa ajaran-ajaran Yunani untuk diketahui dunia.

Secara umum budaya Yunani diklasifikasikan ke dalam 3 periode, yakni Periode Archaik (750-500 SM) yang diitandai dengan pembuatan patung-patung batu. 

Periode ini juga dikenla terkenal dengan konsep Negara Kota (polis). Periode kedua yakni Klasikal (500-336 SM) ditandai dengan munculnya pemerintahan demokratis serta Yuridis. 

Ketiga, Hellenisme (336-146 SM) yakni terjadinya percampuran budaya antara Yunani dengan kebudayaan timur. Adapun dalam pembagian seni, kita dapat melihat bahwa Yunani sangat khas dalam corak arsitektur dan dramanya.

Pada bidang arsitektur sendiri, terbagi diantaranya 3 aliran, yakni aliran Doric (Doria, Ionik (Ionia), dan Karintin. Tiga aliran ini menjadi poros konstruksi bangunan-bangunan yang ada di Yunani, seperti kuil, balai pertemuan, benteng, dan lain sebagainya. 

Dalam segi tata letak kota mulanya dibuat dengan sederhana, yakni benteng yang kemudian di dalamnya terdapat singgasana dan tempat ritual. Perkembangan selanjutnya yakni konsep Akropolis, yakni memisahkan pusat kota dengan pemukiman penduduk.

Bangsa Yunani merupakan bangsa yang pertama kali mengenalkan konsep seni pertunjukan. Drama kala itu dibuat sebagai salah satu upacara keagamaan berupa nyanyian dan tarian yang diperuntukkan untuk Dewa Anggur. 

Dramawan seperti Asechylus dan Aristophanes kemudian memperkenalkan masing-masing konsep drama tragedi dan komedi.

Puisi Oddyessus, Sourch: https://kabar24.bisnis.com/read/20180711/19/815632/puisi-asli-odyssey-ditemukan-berbentuk-tulisan-ukir-di-lempengan-batu
Puisi Oddyessus, Sourch: https://kabar24.bisnis.com/read/20180711/19/815632/puisi-asli-odyssey-ditemukan-berbentuk-tulisan-ukir-di-lempengan-batu

Sebelum mengenal tulisan, bangsa Yunani kuno mengekspresikan rangkaian peristiwa penting mereka melalui ukiran-ukiran di dinding maupun kendi. 

Setelah adanya sistem penulisan mereka mengekspresikannya lewat sebuah puisi dan sajak. Puisi maupun sajak tidak hanya dibuat untuk mengekspresikan diri mereka, akan tetapi juga digunakan para orator ulung untuk membangkitkan semangat prajurit di medan perang. 

Tokoh yang terkenal dalam bidang puisi adalah Homerus, dengan karyanya Illiad dan Odyessus. Adapun dalam bidang sajak, Pindar dengan karyanya Occasional yang berisi peristiwa-peristiwa penting rakyat Yunani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun