Mohon tunggu...
Zaid Ahmad
Zaid Ahmad Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Seorang mahasiswa asal pulau Bangka. memiliki ketertarikan dibidang agrikultur, financial market, ilmu sejarah, etc.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Kaidah Fiqhiyah Alyaqinu La Yuzalu Bisyak dalam Fatwa DSN MUI

24 November 2023   14:42 Diperbarui: 24 November 2023   14:50 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

APLIKASI KAIDAH FIQHIYAH ALYAQINU LA YUZALU BISSYAK DALAM FATWA DSN MUI

Kaidah fiqhiyah atau prinsip-prinsip hukum Islam, adalah seperangkat aturan atau pedoman yang digunakan oleh para ulama untuk menetapkan hukum Syariah dalam situasi yang mungkin tidak diatur secara eksplisit  dalam Al-Qur'an atau Hadits. Aturan-aturan ini dimaksudkan untuk memberikan kerangka  pemahaman yang lebih komprehensif tentang prinsip-prinsip hukum Islam dan untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan hukum yang  muncul. Salah satu kaidah fiqiyah yang paling terkenal adalah Maqasid al-Syariah yang menitikberatkan pada maksud atau tujuan syariat.

Prinsip ini menekankan bahwa hukum Islam harus melindungi lima prinsip atau kepentingan mendasar: agama, kehidupan, akal, keturunan, dan harta benda. Aturan-aturan ini membantu para ulama  menafsirkan hukum Syariah untuk mencapai tujuan tersebut.

Definisi Kaidah Al yaqinu la yuzalu bisyak

"Yang pasti tidak mudah hilang karena keraguan" atau keyakinan tidak dapat  dihilangkan dengan keraguan. Aturan ini menempati tempat yang sangat penting dalam Islam mengenai fiqh dan lain-lain. Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa aturan ini mencakup tiga perempat  atau bahkan lebih topik fiqh. Al-Yaqin secara bahasa berarti ilmu, tidak diragukan lagi, sedangkan Asy-Syakk dapat diartikan sebagai sesuatu yang membingungkan.

Dalam kaitan ini, Islam mengajarkan bahwa keimanan, khususnya mengenai akidah (keyakinan inti), memberikan landasan yang kokoh bagi kehidupan seorang muslim. Kaidah fiqiyah ini menekankan bahwa keyakinan yang tertanam dalam pikiran seseorang tidak bisa dihapuskan atau digantikan oleh keraguan biasa. Sepanjang sejarah hukum Islam, para ulama telah mengembangkan aturan-aturan ini sebagai jawaban terhadap tantangan dan pertanyaan yang mungkin muncul di benak individu. Dengan memahami bahwa keyakinan merupakan salah satu unsur pokok keimanan, kaidah ini menekankan agar keyakinan yang kuat tidak mudah tergoyahkan, meski bisa saja muncul keraguan.

Dalam kaidah ini, akan difokuskan pada furu' (cabang) dalam hal transaksi jual beli dan investasi pada aset keuangan.

Penerapan kaidah

Berikut 3 implementasi kaidah Al yaqinu la yuzalu bisyak dalam fatwa DSN MUI:

1. Fatwa tentang investasi saham

fatwa DSN-MUI NO: 135/DSN-MUI/V/2020 membahas berbagai aspek terkait dengan transaksi saham dalam Islam, termasuk prinsip-prinsip syariah yang harus dipatuhi dalam transaksi saham, definisi saham syariah, akad-akad yang terkait dengan transaksi saham, serta pandangan ulama tentang hukum saham dan transaksi dalam syariah Islam. Fatwa ini juga memberikan pedoman tentang syirkah musahamah dalam perseroan terbatas, hak dan tanggung jawab pemegang saham, serta penyelesaian perselisihan. Selain itu, fatwa ini juga menekankan pentingnya kejujuran, keadilan, dan menghindari transaksi yang dapat merugikan orang lain. Sehingga dapat diyakinkan bahwa investasi saham halal untuk dilakukan apabila sesuai dengan prinsip -- prinsip syariat islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun