Mohon tunggu...
Zaidan Akram Ruslani
Zaidan Akram Ruslani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010082 | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS |

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kemampuan Memimpin Diri dan Upaya Pencegahan Korupsi, dan Etik: Keteladanan Mahatma Gandhi

20 Desember 2024   02:33 Diperbarui: 20 Desember 2024   05:43 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya cinta memberi makna dan energi pada kehidupan. Di mana cinta ada, di sana tumbuh pengertian, kebahagiaan, dan kedamaian.  

5. Kebencian hanya membawa kepada kemusnahan

Artinya kebencian hanya menciptakan perpecahan, konflik, dan kehancuran. Tidak ada hal baik yang muncul dari kebencian. 

Modul Kuliah Prof. Apollo
Modul Kuliah Prof. Apollo
Ahimsa bukan hanya tentang menghindari kekerasan fisik, tetapi juga membersihkan hati, pikiran, dan tindakan agar selaras dengan nilai-nilai kebaikan universal. Berikut adalah penjelasan mengenai syarat "ahimsa" (pemurnian diri):

1. Ego dan Kesombongan Menghalangi Ahimsa 

Non-kekerasan membutuhkan kerendahan hati. Ego dan kesombongan adalah penghalang utama karena keduanya mendorong konflik dan ketegangan. Tanpa kerendahan hati, prinsip ahimsa hanya menjadi teori tanpa praktik nyata. Cara agar ego dan kesombongan tidak mendominasi adalah melatih diri dengan cara intropeksi diri dan mengembangkan sikap rendah hati dalam kehidupan sehari - hari.

2. Hubungan dengan Cinta Ilahi (Gusti Allah) 

Ahimsa berkaitan dengan hati yang murni dan baik. Cinta kepada Tuhan hanya mungkin terjadi jika manusia membersihkan dirinya dari kebencian, iri hati, dan niat buruk. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengingatkan diri bahwa setiap makhluk adalah ciptaan Tuhan, sehingga layak diperlakukan dengan hormat dan cinta atau menjalankan nilai-nilai kasih sayang, kesabaran, dan pengampunan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Ahimsa dalam Semua Aspek Kehidupan 

Ahimsa tidak terbatas pada tindakan fisik, tetapi mencakup pikiran, perkataan, dan tindakan. Pemurnian diri harus diterapkan dalam hubungan dengan sesama manusia, lingkungan, dan bahkan makhluk hidup lainnya. Cara melatihnya dengan berpikir positif dan menghindari pikiran yang merugikan diri sendiri atau orang lain dan Menggunakan kata-kata yang membangun, bukan yang menyakitkan atau merendahkan. 

4. Ahimsa Bersifat Menular dan Membangun Lingkungan yang Baik 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun