Mohon tunggu...
Zaidan Akram Ruslani
Zaidan Akram Ruslani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010082 | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS |

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kemampuan Memimpin Diri dan Upaya Pencegahan Korupsi, dan Etik: Keteladanan Mahatma Gandhi

20 Desember 2024   02:33 Diperbarui: 20 Desember 2024   05:43 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Modul Kuliah Prof. Apollo
Modul Kuliah Prof. Apollo

Mahatma Gandhi adalah salah satu tokoh besar dunia yang memberikan teladan luar biasa dalam banyak aspek kehidupan. Gandhi menjalani hidup yang sangat sederhana meskipun memiliki pengaruh besar. Ia memilih mengenakan pakaian tradisional India yang sederhana sebagai simbol solidaritas dengan rakyat miskin. Keteladanan ini mengajarkan kita bahwa kekayaan materi tidak menentukan nilai seseorang. Prinsip utama yang dipegang Gandhi adalah ahimsa, yaitu perlawanan tanpa kekerasan. Melalui gerakan ini, ia memimpin India menuju kemerdekaan dari penjajahan Inggris. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan besar dapat dicapai tanpa harus menggunakan kekerasan. Berikut adalah Internalisasi Gaya Hidup Gandhi:

1. Kebenaran (Satya)

Gandhi percaya bahwa hidup harus berlandaskan kebenaran. Kebenaran bukan hanya tentang berkata jujur, tetapi juga tentang keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan. Contohnya seperti, Berkomitmen untuk selalu berkata dan bertindak sesuai fakta, mengakui kesalahan jika terjadi, serta berusaha memperbaikinya dengan tulus.

2. Cinta (Ahimsa)

Ahimsa, atau cinta tanpa syarat, adalah prinsip non-kekerasan yang mendasari hubungan manusia dengan sesamanya dan lingkungannya. Yang artinya seseorang harus menjalin hubungan yang harmonis, dengan empati dan saling pengertian satu sama lain, serta harus saling memberikan kasih sayang.

3. Puasa (Laku Prihatin)

Puasa bagi Gandhi tidak hanya berarti menahan diri dari makanan, tetapi juga disiplin diri dan pengendalian hawa nafsu. Seseorang harus berlatih menahan diri dari godaan materi atau kekuasaan yang dapat merusak integritas dan moral.

4. Anti Kekerasan (Ahimsa dalam Tindakan) 

Anti kekerasan bukan hanya berarti menghindari konflik fisik, tetapi juga kekerasan dalam pikiran, kata-kata, atau sikap. Hal ini dapat dilakukan dengan cara tidak merugikan orang lain demi keuntungan pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun