Mohon tunggu...
Zaidan Akram Ruslani
Zaidan Akram Ruslani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010082 | FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS |

Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

28 November 2024   15:16 Diperbarui: 28 November 2024   15:16 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Kehidupan Pribadi
Individu dapat menerapkan prinsip Sa-penake untuk menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Modul Prof. Apollo
Modul Prof. Apollo

Pangawikan Pribadi

Pangawikan pribadi adalah proses memahami diri sendiri, baik dalam hal kebutuhan, rasa, maupun hakekat keberadaan diri. Frasa "Saiki, ing kene, lan ngene" atau "sekarang, di sini, begini" menegaskan pentingnya kesadaran akan realitas saat ini, tanpa terjebak pada keinginan masa depan atau penyesalan masa lalu.

Pangawikan pribadi bertujuan untuk mengendalikan keinginan manusia dalam tiga dimensi utama:

1. Semat (kekayaan, keenakan, kesenangan):
Kekayaan sering kali menjadi sumber godaan bagi manusia untuk bertindak serakah. Dengan pengendalian diri, seseorang dapat membatasi keinginannya pada hal-hal yang benar-benar penting, tanpa tergoda untuk mengejar harta benda secara berlebihan.

2. Derajat (keluhuran, kemuliaan, kebanggaan):
Banyak orang terjebak pada pencarian status atau pengakuan dari orang lain. Pangawikan pribadi mengajarkan manusia untuk tidak menjadikan kebanggaan atau penghormatan dari orang lain sebagai tujuan utama hidup.

3. Kramat (status sosial: kekuasaan, kepercayaan, disegani, dipuji-puji):
Keinginan untuk dihormati, dipercaya, atau memiliki kekuasaan dapat mendorong perilaku yang merugikan orang lain. Dengan pengendalian diri, seseorang dapat melepaskan hasrat terhadap status sosial dan hidup dengan lebih tulus.

Modul Prof. Apollo
Modul Prof. Apollo

Mulur dan Mungkrete: Keinginan dan Keseimbangan Diri

Ki Ageng Suryomentaram memahami bahwa manusia sering dihadapkan pada dua keadaan emosional, yaitu "mulur" (keinginan untuk terus meningkat tanpa batas) dan "mungkrete" (perasaan tertekan atau mengecil ketika keinginan tidak tercapai).

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun