Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hanya Seorang Perempuan

4 Desember 2021   07:48 Diperbarui: 4 Desember 2021   07:58 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Dia tidak pernah masuk dalam gaji saya..".

Hanya itu yang ku balas. Dan keinginan dia yang ingin menceraikanku juga ku balas hari itu juga. Ku persilakan untuk melakukannya.

Aku hanyalah seorang perempuan yang telah diijinkan bapak untuk dia nikahi. Dalam pernikahan, tanggungjawab bapak beralih kepada suami. Bukan malah terbalik. 

Dan aku hanyalah seorang perempuan yang tak ingin selalu disakiti. Kata cerai. Kata tak berniat cerai. Berkali diucapkan.

Perempuan bukanlah barang mainan. Apalagi yang sudah diikat dalam pernikahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun