Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hanya Seorang Perempuan

4 Desember 2021   07:48 Diperbarui: 4 Desember 2021   07:58 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ku baca berulang kalimat di layar monitor handphone-ku ini. Harta bersama.

"Ya Allah, tak cukupkah aku tak diberi nafkah selama ini?"

Aku terhenyak lagi ketika muncul pesan dari suamiku itu. Ternyata itu yang dia inginkan dariku.

Entah kenapa yang dia utamakan adalah harta bersama. Kenapa tidak pada pasal sebelumnya. Pasal kewajiban seorang suami kepada istri. 

"Kamu juga tidak menjadi ibu yang baik untuk anakku.. Sementara dia masuk ke dalam tunjangan yang melekat pada gajimu..".

Ya, Allah. Harta bersama yang dibahas hanya untuk kepentingannya dan anaknya. Hatiku semakin tercabik. 

Aku saja tak tahu wujud gajinya. Yang ku tahu gajinya habis untuk dia dan anaknya dari pernikahannya terdahulu.

Tentang anaknya, apakah seorang ibu tiri harus serta merta mengiyakan keinginan suami untuk anaknya. Memanjakan. 

Aku juga ingin mengikuti program hamil. Itu saja aku tak dibantu oleh seorang yang katanya adalah suamiku. Aku mengalah demi anaknya. Tetapi ternyata dia menginginkan aku memberi lebih untuk anaknya. 

Yang ku sesalkan, dia sama sekali tak mengajak berkomunikasi dengan ibu kandung anaknya. Padahal aku sudah berusaha menyadarkannya. 

Kebutuhan anaknya adalah kasih sayang dari ibu dan bapaknya. Termasuk pendidikan dan biayanya. Tak serta merta semua harus dipenuhi ibu tirinya, kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun