Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pelestarian Budaya di Kampung Rara

7 Desember 2020   08:38 Diperbarui: 7 Desember 2020   08:50 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bedug ini sebagai pembeda, Ra. Memang harus dijaga kelestariannya.." jawab bapak.

"Lalu di sekolah ada les tari. Itu juga untuk menjaga kelestarian budaya kita, Ra..", sambung ibu dari arah belakang. Kemudian ibu duduk di sebelah bapak.

"Seni tari itu bagus. Asalkan diikuti dengan sifat dan sikap yang baik. Tidak digunakan untuk pamer kecantikan dan yang jelek-jelek..", kata ibu lagi.

"Syukur-syukur disesuaikan dengan nilai agama kita. Jadi tidak berbenturan antara budaya dengan nilai agama kita.." lanjut ibu.

Rara mencoba mengerti apa yang dikatakan ibu dan bapak. Tentang budaya yang harus dilestarikan. Dan sesuai dengan nilai agama. Bedug di kampungku yang masih dipergunakan.

Dan seni lain juga dilestarikan. Termasuk mengikuti les tari. Asalkan diikuti dengan sifat dan sikap yang baik. Tidak bertentangan dengan agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun