Bapak dan mbah Kasman tersenyum. Mereka menikmati kue buatan ibu.
***
"Mbah Kasman ini hebat lho, Nis..", kata bapak.
"Beliau sudah sepuh tetapi tetap semangat berjualan. Semangat juga shalatnya. Dan juga mengajinya..", sambung bapak.
Nisa mendengarkan apa yang diucapkan bapak. Di situ masih ada mbah Kasman.
Memang selama ini Nisa kadang malas disuruh shalat atau mengaji. Alasannya capek. Padahal Nisa cuma bermain saja. Padahal Nisa sudah kelas lima. Satu tahun lagi sudah SMP.
"Sing sregep ya, ngger.. Ya sinaune.. Ya shalate.. Ya ngajine..", kata mbah Kasman kepada Nisa.
Nisa tersenyum. Agak malu juga dia sama mbah Kasman.
"Iya mbah. InsyaAllah..", ucap Nisa.
"Nah.. Gitu dong, Nis.. Mbah Kakungmu, mbah Putrimu saja rajin semua lho.. Bapak, ibu juga selalu memberikan contoh..", kata ibu.
"Iya iya, bu..", kata Nisa sambil tersenyum.