Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anakku, Ibu Mendoakanmu...

4 November 2020   19:12 Diperbarui: 4 November 2020   19:17 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hingga akhirnya hari melahirkan tiba. Alhamdulillah lahir secara normal di sebuah rumah sakit di kota ini. Ya jelas memakai BPJS untuk meringankan kantong dompet kami. Yang penting bayi dan aku sehat.

Kami suka cita dengan kelahiran bayi mungil kami. Perempuan. Cantik. Ia di lafalkan adzan dan iqamah oleh suamiku. Ia diberi nama Naffa.

***

Beberapa hari setelah kelahiran, kami mendapatkan kabar bahwa ada kelainan pada mata anak kamj. Kami syok mendengarnya.

Hingga akhirnya, kami saling menguatkan bahwa anak kami akan tetap menjadi dambaan kami. Meski ada kelainan pada matanya.

***

Naffa adalah anak yang luar biasa untuk kami. Ya, ia memang memiliki keterbatasan pada mata. Sebutannya tunanetra. 

Aku mulai browsing ke dunia maya. Aku mencari informasi bagaimana memberikan kasih sayang kepada anak tunanetra. Apakah harus sekolah nantinya? Apakah harus disembunyikan?

Tidak, aku dan suamiku tidak akan menyembunyikan ia di dalam rumah. Aku membaca banyak artikel, bahwa anak seperti Naffa ini bisa berprestasi di bidang tertentu.

Kami tidak malu memiliki anak seperti Naffa. Ia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Sempurna. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun