DUSTA PERTEMUAN< ?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" />
: untuk A.W.
Â
menjelang pertemuan kami saling pura-pura
menegaskan dusta dari balik dermaga
mungkin pencobaan pada ketulusan
atau penantian untuk duka-duka abadi
Â
kami yang memilih
sendiri
membiarkan layang-layang tumbuh di ubun-ubun kami
lalu kami meliuk dan jadi kunang-kunang
bersama dahak malam
sambil meniup ampas kopi mahal
kami pura-pura suka kehangatan
anak-anak angin dibikin gelinjangan
tak berumah. setelah dada kami bakar
buat sesaji perjumpaan
Â
tak ada yang kami buat pasi
selain ketulusan bulan yang ditusuk kabut.
leher-leher merah, dada resah
ladang-ladang digarap bersama gerimis
juga anak-anak waktu
Â
kami buat gelombang dan arus
untuk tempat memancing wahyu
meski selalu bebatu yang mengekalkan doa kami
hingga ketika senja merampas warna kepala
kami bergegas kembali menuju dermaga
mencari jejak-jejak pada lepuhan karang
atau debu-debu yang mengenang wajah kami
hingga kami temukan jarak
melengkung di mata
juga lambaian
jumpa
Â
Kendal, september 2011
Â